ANALISA PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN CKD on HD RUANG RAWAT INAP EDELWEIS RUMAH SAKIT X JAKARTA TIMUR PERIODE FEBRUARI – MARET 2019

nuraini nuraini

Abstract


Penyakit ginjal kronis (CKD) adalah kondisi jangka panjang yang disebabkan oleh kerusakan pada kedua ginjal. Penyebab  tunggal yang menyebabkan kerusakan biasanya irreversible dan dapat memperburuk kesehatan (Management of chronic kidney Disease, 2008). The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the National Kidney Foundation (NKF) mendefinisikan penyakit ginjal kronik sebagai kerusakan ginjal (struktural atau fungsional) atau penurunan glomerular filtration rate (GFR) kurang dari 60 ml/menit/1,72 m2 selama 3 bulan atau lebih yang mengakibatkan penurunan GFR secara progresif (National Kidney Foundation, 2013). Terjadi peningkatan pasien baru yang terdata, yaitu sebanyak 21.050 (tidak dapat menunjukan data seluruh Indonesia). Berdasarkan usia, pada usia 45-54 Tahun. Penyakit Cronic Kidney Disease paling banyak terjadi pada Laki-laki 120/1000 pasien perTahun dibandingkan Wanita 103/1000 pasien pertahunnya (NIDDK, 2015).


Keywords


pemantauan terapi obat; CKD on HD

References


Erwinsyah, 2011, Hubungan antara Quick of Blood (Qb)dengan Penurunan Kadar Ureum dan Kreatinin Plasma pada pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisis.

National Kidney Foundation K/DOQI. Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease Evaluation, Clasification and Stratificatin. Am J Kidney. 2002.

Rahardjo, P; Suhardjono; Endang, S., 2011, Hemodialisis. Buku Ajar Ilmu penyakit dalam. Jilid I, Edisi IV, Pusat penerbitan Depaartement Ilmu penyakit Dalam Faakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Rani AA, Jacobus A. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta Pusat: Interna Publishing; 2011.

Siallagan. 2012. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK) Yang Dirawat inap di RS. Martha Friska Medan 2011(Skripsi). USU. Medan




DOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v4i1.1964

Refbacks

  • There are currently no refbacks.