ANALISIS HUBUNGAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN LAMA PERAWATAN PADA PASIEN ANAK DIARE DI RSUP PERSAHABATAN

Meila Okpri

Abstract


ABSTRAK:

Dampak negatif pemakaian antibiotik yang tidak rasional adalah meningkatnya toksisitas/efek samping antibiotik, perawatan penderita menjadi lebih lama, serta biaya rumah sakit meningkat dan menurunkan kualitas pelayanan rumah sakit. Salah satu penyakit yang sering mendapatkan antibiotik adalah diare. Prevalensi diare pada balita yang mencapai 16,7 % dan merupakan penyebab kematian anak balita usia 12-59 bulan mencapai 25,2 % kejadian.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi ada tidaknya hubungan antara penggunaan antibiotik dengan lama perawatan pasien diare. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medik pasien balita diare rawat inap di RSUP Persahabatan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian berdasarkan uji independent T-test diperoleh nilai  signifikansi 0,011 (p < 0,05), diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan antibiotik dengan lama perawatan pasien.

Kata Kunci : Antibiotik, Lama perawatan, Diare, RSUP Persahabatan

Negative effects of irrational antibiotic usage are increasing of toxicity/antibiotic side effect, longer length of stay,  increasing of hospital cost and decreasing of hospital service quality. One of diseases which is often to get antibiotic is diarrhea. Diarrhea prevalence of infant is 16.7% and is also the cause of infant (12-59 months old) death which is around 25.2% of occurance. This research aims to analyze whether there is a correlation between antibiotic usage and length of stay of diarrhea patient. The design of this research is descriptive observational research. Data was obtained retrospetively from medical record of diarrhea infant patient in RSUP Persahabatan. The obtained data was analyzed using SPSS 20. Research result based on independent T-test showed significancy value 0.011 (p> 0.05), it can be concluded that there was a significant difference which means there was a correlation of antibiotic usage and length of stay of diarrhea patient.

Key Word: Antibiotic, Length of stay, Diarrhea, RSUP Persahabatan


Keywords


Antibiotik, Lama perawatan, Diare, RSUP Persahabatan

Full Text:

PDF

References


Tia F. Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Agustus-Desember 2011. Semarang: Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012.

Novi PW. Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Pada Bangsal Penyakit Dalam di RSUP DR Karyadi Semarang Tahun 2008. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2009.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Modul Pelatihan Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional; 2006. Hal 24-31.

Irwanto, Rohim A, Sudarmono SM. Diare Akut Pada Anak dalam Soegijanto SS, Editor. Ilmu Penyakit Anak. Jakarta; Salemba Medika; 2002. Hal 73-89.

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2011. Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Terapi Antibiotik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Fenty K. Pengaruh suplementasi Seng dan Probiotik Terhadap Durasi Diare Akut Cair Anak (Tesis). Semarang: Magister Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. 2010.

Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.

Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Gaya Baru. Jakarta.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 983/MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum. Jakarta. 1992.

Departmen Kesehatan RI, Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare Lima Langkah Tuntaskan Diare, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan – Jakarta, 2011.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita; 2011. Hal 16.

Houge VW. Constipation and Diarrhea. In Herfindal ET, Gourley DR, editors. Textbook of Therapeutics Drug and Disease Management, Seventh Edition. Philadelphia: Lippincott William and Walkins, A Wolters Kluwer Company; 2000. Hal 571-585.

World Health Organization. WHO global strategy for containment of antimicrobial resistence. Switzerland: WHO; 2001.

AMRIN to PPRA / AMRC Program: a Self Improvement Program in Indonesia [internet]. 2004 [cited 2011 September 22]. Available from http://www.ino.searo.who.int/, diakses tanggal 8 Juni 2014.

Eastern Mediterranean Health Journal, Vol. 14, No. 3, 2008 Factors associated with acute diarrhoea in children in Dhahira, Oman: a hospital-based study P.K. Patel, J. Mercy, J. Shenoy and B. Ashwini.

Anna Salehah. Skripsi. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Infeksi (Diare & ISPA) pada bayi 1-12 bulan di RSUP Kariadi Semarang.

Diambil dari http://www.poisons.co.nz/fact.php?f=33&c=21, diakses pada tanggal 9 Juni 2014.

Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2046/Menkes/Per/2011.

S. Sidabutar dkk: Pilihan terapi empiris demam tifoid pada anak: kloramfenikol atau seftriakson. Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Sari Pediatri Vol. 11, No. 6, April 2010.

Hani Purnamasari. Pengaruh Suplementasi Seng dan Probiotik Terhadap Kejadian Diare Berulang. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sari Pediatri, Vol. 13, No. 2, Agustus 2011.

W Dharma Artana. Peran Suplementasi Mineral Mikro Seng Terhadap Kesembuhan Diare. Sari Pediatri, Vol 7, No. 1, Juni 2005: 15-18.

Wattimena JR, et al. Farmakodinamika dan Terapi Antibiotika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 1991. Hal 19-23.




DOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v1i1.304

Refbacks

  • There are currently no refbacks.