PERBEDAAN SIKAP POLITIK ELEKTORAL MUHAMMADIYAH ANTARA PUSAT DAN DAERAH

Ahmad Sholikin

Sari


Tulisan  ini  bertujuan  untuk  melihat  bagaimana  sikap  netralitas  Organisasi Sosial Keagamaan seperti Muhammadiyah menentukan sikap politiknya dalam proses politik elektoral.  Dalam tulisan  ini  penulis  mengambil  dua  point  utama  yang  dibahas,  pertama tentang  Bagaimana  bentuk  netralitas  politik  elektoral  Muhammadiyah.  Kedua adalah mengapa terjadi deviasi netralitas politik elektoral Muhammadiyah antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam menentukan kebijakan politiknya. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori politik islam, yang membagi  pemikiran  Islam  tentang  politik  kedalam  beberapa  varian,  beserta  bagaimana mereka melakukan aksi politiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam merumuskan sebuah kebijakan politik Muhammadiyah  mendasarkan  semua  keputusannya  pada  khittah  politik  Muhammadiyah yang menjadi acuan baku organisasi. Tetapi dengan konsep kepemimpinan yang kolektif dan kolegial terdiri dari 13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah maka masing-masing tokoh elite tersebut memiliki pemikiran politik yang berbeda-beda. Faksionalisasi dalam elite internal Pimpinan Pusat Muhammadiyah berakibat pada terjadinya deviasi netralitas politik elektoral Muhammadiyah pada level lokal. Sehingga netralitas politik elektoral Muhammadiyah selama ini dimaknai sebagai sebuah sikap ambigu yang sering dimanfaatkan oleh elite Muhammadiyah sesuai dengan kepentingan masing-masing daerah.


Kata Kunci


Politik Elektoral Muhammadiyah, Faksionalisasi Elite, Politik lokal, Organisasi Sosial Keagamaan

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Alfian. 1989. Muhammadiyah The Political Behavior of A Muslim Modernist Organization Under Dutch Colonialism. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Bottomore, TB. 2006. Elite dan Masyarakat. Terj. Abdul Harris dan Sayid Umar. Akbar Tandjung Institute. Jakarta

Boy ZTF, Pradana. 2009. Para Pembela Islam, Pertarungan Konservatif dan Progresif di Tubuh Muhammadiyah. Jakarta : Gramata.

Creswell, J.W. 1998. Qualitative inquiry and research design : Choosing among five traditions. London : Sage.

Denzin, N. K. and Lincoln, Y (eds). 1994. Handbook of qualitative Research. Thousand Oaks, CA: Sage.

Goodin, R. 1996. “Institutional and Their Design”. In R. Goodin (ed.) The Theory of Institutional Design. Cambridge: Cambridge University Press.

Efendi, David. 2010. Politik Elite Muhammadiyah: Studi tentang Fragmentasi Elite Muhammadiyah dalam Pemilihan Umum 2009. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana Ilmu Politik FISIPOL UGM.

Jainuri, Achmad. 1999. The Formation of the Muhammadiyah’s Hart, Oliver. 1990. “An Economist’s Perspective on the Theory of the Firm,” dalam Organization Theroy: From Chesters Bernard to the Present and Beyond, edited Oliver E. William, New York: Oxford University Press.

Ideology 1912–1942. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press.

Jurdi, Syarifuddin. 2004. Elite Muhammadiyah dan Kekuasaan Politik Studi tentang Tingkah Laku Politik Elite Lokal Muhammadiyah Sesudah Orde Baru. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Kearns, Kevin, 1996. Managing for Accountability: Preserving the Public Trust in Public and Non-profit Organizations. San Francisco: Josey Bass Publisher.

Keller, Suzanne. 1995. Penguasa dan Kelompok Elit : Peranan Elite dalam Masyarakat Modern, terj. Zahara D Noer. Jakarta : Rajawali Press.

Lewis, Paul G. 2000. Political Parties in Post-Comunist Eastern Europe. New York: Routledge.

Lowndes. Vivian. 2002. “Institutionalism”, in David Marsh and Gerry Stoker (eds.). Theory and Methods in Political Science. New York: Palgrave Macmillan.

Maarif, Ahmad Syafii. 1987. Islam dan Masalah Kenegaraan Studi tentang Percaturan dalam Konstituante. Jakarta: LP3ES.

March, James G. and Olsen J. 1989. Rediscovering Institutions. New York: Free Press.

Marsh, David dan Gerry Stoker. 2002.Theory and Methods in Politial Science. Hampshire: Palgrave Macmilla.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nakamura, Mitsuo. 1983. Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin Studi Tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kotagede, Yogyakarta. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Nashir, Haedar. 2011. Muhammadiyah Abad Kedua. Yogyakarta : Suara Muhammadiyah.

Putnam, Robert D. 2000. Studi Perbandingan Elit Politik dalam Mohtar Mas’oed dan Colin Mac Andrews, Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Qodir, Zuly. 2010. Muhammadiyah Studies : Reorientasi Gerakan dan Pemikiran Memasuki Abad Kedua. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Rahardjo, M. Dawam. 2010. Satu Abad Muhammadiyah: Mengkaji Ulang Arah Pembaruan. Jakarta: Paramadina & LSAF.

Robins, Stephen P. 1990. Organization Theory: Structure, Design and Aplications, NY: Prentice-Hall.

Roemer John E. 2006. Political Competition: Theory and Application, 5th Ed. Harvard University Press.

Stake, Robert E. 1978. The Case Study Method in Social Inquiry. University of Illinois : Urbana-Champaign.

Suwarno. 2010. Relasi Muhammadiyah, Islam, dan Negara. Kontribusi Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Thohari, Hajriyanto Y. 2005. Muhammadiyah dan Pergulatan Politik Islam Modernis. Jakarta : PSAP.

Uhlin, Anders. 1998. Oposisi Berserak Arus Deras Demokratisasi Gelombang Ketiga di Indonesia. Bandung: Mizan.

Yin, Robert K. 1995. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Zuriah, N. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Akasara.




DOI: https://doi.org/10.52447/polinter.v3i2.1080

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.