IDENTITAS AGAMA DAN SUKU MASYARAKAT ADAT PASCA KONFLIK BERDARAH DI HALMAHERA UTARA

Gloria Miagina Djurubassa

Sari


Tragedi berdarah di Halmahera Utara seharusnya merupakan catatan kritis bangsa Indonesia, karena jika konflik terus terjadi maka peluang untuk melahirkan disintegrasi bangsa semakin besar. Hal ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat seperti ideologi politik, agama, ekonomi, dan sosial budaya. Perdamaian sesudah konflik di Halmahera Utara menyisahkan persoalan tersendiri bagi masyarakat dalam komunitas Kristen dan komunitas Islam. Sebagai sebuah persekutuan  yang dibangun dalam ikatan kekerabatan dan keyakinan terhadap kuatnya ikatan  yang melampaui sekat agama yang di anut, konflik yang telah terjadi memberikan bukti tertentu bahwa ikatan kekerabatan tersebut tidak cukup kuat dalam mengatasi perbedaan yang disebabkan oleh agama yang dianut oleh masyarakat

Kata Kunci


Kata kunci: identitas agama, masyarakat adat, konflik Halmahera Utara

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Aesh, A. N., 1993, Sejarah Wawasan Eklesiologi GMIH, dalam Kumpulan Seri Sejarah GMIH, Tobelo:Perpustakaan STT GMIH.

A.Y.Cohen, 1970, Schools and Civilization States, dalam The Social Science and The Comparative Study of Education Systems. (Joshep Fischer; editor).Pennsylvania: International Textbook Company.

Bellah, Robert N. 1993, Evolusi Agama, dalam Roland Robertson, Agama : Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, Jakarta : Rajagrafindo Perkasa.

Boyd, Robert and Peter J., Richerson, 2005, The Origin and Evolution of Cultures, New York : Oxford Universtiy Press

Buchori, Binny, dkk. 2001, Ketika Semerbak Cengkih Tergusur Asap Mesiu, Tragedi Kemanusiaan Maluku di balik Konspirasi Militer, Kapitalis Birokrat, dan Kepentingan Elit Politik, Jakarta : TAPAK AMBON

Clifford Greetz, 1992, Politik Kebudayaan (terjemahan), Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Ebin Danius, April 2014, Perubahan Makna dalam Relasi Kristen-Islam Di Halmahera Utara, UNIERA

Harold R. Issacs, 1993, Pemujaan Terhadap Kelompok Etnik (terjemahan), Jakarta, Yayasan Obor Indonesia,

Hasan, Imron 2003, Memikirkan Kembali Maluku Dan Maluku Utara, Makasar : LepHas

Hefner, Robert W, 2011, Politik Multikulturalisme, Yogyakarta : Kanisius

Nanere, Jan, 2000, Halmahera Berdarah, Ambon : Bimaspela

Parekh, Bikhu, 2012, Rethinking Multiculturalism (Keberagaman Budaya dan Teori Politik), Yogyakarta : Kanisius

Sapsuha, M.Tahir. 2013, Pendidikan Pasca Konflik, Pendidikan Multikultural Berbasis Konseling Budaya Masyarakat Maluku Utara, Yogyakarta : LKIS




DOI: https://doi.org/10.52447/polinter.v2i2.599

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.