EVALUASI EFEK SAMPING OBAT ANTIRETROVIRAL DAN PENATALAKSANAANYA PADA PASIEN HIV/AIDS DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA PERIODE TAHUN 2013 – 2015
Abstract
Efek samping obat Antiretroviral (ARV) kemungkinan bisa terjadi kepada pasien HIV/AIDS yang sedang melakukan terapi obat ARV.Adanya efek samping bisa menyebabkan berkurangnya kepatuhan pasien dalam minum obat sehingga efektivitas terapi yang diharapkan tidak maksimal atau gagal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi regimen ARV, mengevaluasi jenis efek samping apa saja yang terjadi dan bagaimana penatalaksanaanya pada pasien HIV/AIDS di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara Periode Tahun 2013 – 2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif yaitu data diambil dari rekam medis pasien maupun laporan lain yang dibutuhkan. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan data akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram pie. Hasil penelitian menunjukkan dari 65 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi semua telah menerima terapi ARV lini pertama yang sesuai dengan Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral dari Depkes RI 2011. Sebagian besar pasien menggunakan kombinasi regimen dari Duviral + Neviral (58,47%). Tedapat 26 pasien (40%) yang mengalami kejadian efek samping ARV dan jenis terapi yang paling banyak menimbulkan efek samping adalah kombinasi regimen Duviral + Neviral (73,08%). Kejadian efek samping yang paling banyak dialami pasien adalah mual/muntah disertai pusing (34,62%). Di lakukan tatalaksana efek samping kepada 17 pasien dan tatalaksana yang paling banyak dilakukan adalah pemberian obat tambahan sesuai dengan gejala yang timbul (58,83%), diikuti tatalaksana substitusi regimen (23,53%) yang sesuai dengan pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral. Meskipun beberapa pasien mengalami kejadian efek samping ARV, dilihat dari rekam medis setelah dilakukan tatalaksana efek samping ARV pasien tetap melanjutkan terapi degan baik.
Kata kunci: HIV/AIDS, Efek Samping ARV, Penatalaksanaan, Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.
ABSTRACT
There are possibilities of antiretroviral drugs (ARV) adverse effects to occur in patients on ARV therapy. Occurrence of the effects might affect compliance, reducing therapeutic effectiveness or leading into therapeutic failure. This study aims to acknowledge ARV regiment combination, evaluate occurring adverse effects, and their managements on HIV/AIDS patients in Penjaringan district primary health centre, North Jakarta, 2013-2015. This is a retrospective study taken from medical records or other written reports. Data presentation was done descriptively in tables or piediagrams. This study finds every 65 patients fulfilling inclusion and exclusion criteria had accepted ARV therapy in accordance to Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral from RI Ministry of Health 2011. Most of the patients use Duviral + Neviral combination (58,47%). Twentysix patients (40%) suffering from ARV adverse effects. Duviral + Neviral combination contributes most (73.08%). Most occurring adverse effects is nausea/vomiting and dizziness (34,62%).Effective managements were applied to 17 patients and most of them are additional pharmacologic symptomatic therapy, followed by regiment substitution (23,53%) in accordance to Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral from RI Ministry of Health 2011. Albeit few patients suffered from ARV adverse effects according to medical records, compliances were good after adverse effectmanagements.
Keywords: HIV/AIDS, ARV adverse effects, Penjaringan district primary health centre, North Jakarta managements
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v2i1.817
Refbacks
- There are currently no refbacks.