EVALUASI RASIONALITAS DIURETIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Yuni Cristina Angelika

Abstract


Diuretik merupakan salah satu terapi utama dalam penatalaksanaan gagal ginjal kronik (GGK), terutama untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi. Penggunaan diuretik yang tidak rasional dapat memperburuk fungsi ginjal, sehingga perlu dievaluasi berdasarkan prinsip rasionalitas obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan diuretik berdasarkan prinsip “empat tepat” (tepat obat, tepat dosis, tepat indikasi, dan tepat pasien) serta mengetahui durasi penggunaannya pada pasien GGK. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif dengan pendekatan kuantitatif terhadap 80 pasien GGK yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Data dikumpulkan dari rekam medis dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas Shapiro-Wilk, dan analisis crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 97,5% pasien menerima jenis obat yang tepat, 75% menerima dosis yang sesuai, 93,8% memenuhi kriteria tepat indikasi, dan seluruh pasien (100%) termasuk dalam kategori tepat pasien. Rata-rata durasi penggunaan diuretik adalah 7,4 hari, dengan distribusi data yang normal (p = 0,214). Secara umum, penggunaan diuretik pada pasien GGK di rumah sakit ini sudah bersifat rasional. Namun, masih ditemukan ketidaktepatan dosis, terutama pada pasien usia lanjut dengan penurunan fungsi ginjal. Oleh karena itu, evaluasi rasionalitas terapi secara berkala sangat diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan.

Keywords


Diuretik, Rasionalitas Obat, Gagal Ginjal Kronik, Tepat Obat, Furosemid.



DOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v10i1.8562

Refbacks

  • There are currently no refbacks.