Analisis Peningkatan Pemahaman Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik Di Desa Kiarasari
Abstract
Desa Kiarasari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mayoritas warga desa Kiarasari masih membuang sampah sembarangan. Sungai-sungai, kebun-kebun dijadikan sasaran tempat pembuangan sampah. Banyak warga juga yang membakar sampah, akibat yang ditimbulkan dari membakar sampah yaitu masalah baru khususnya bagi kesehatan. Saat ini, Desa Kiarasari telah memiliki Tempat Penampungan Sampah (TPS) yang belum beroperasi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan sistem pengelolaan sampah. Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh 40 orang warga Desa Kiarasari. Dari kegiatan penyuluhan ini diharapkan warga Desa Kiarasari dapat mengelola sampah menjadi bahan yang berguna secara efisien dan ekonomis dengan dampak lingkungan yang minimal. Keberhasilan kegiatan penyuluhan ini dapat diukur dengan melihat adanya peningkatan nilai pre-test dan post-test yang diperoleh dari responden. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan simpulan bahwa pemahaman masyarakat Desa Kiarasari mengenai sampah organik dan non organik meningkat menjadi 93,3% dan pengetahuan mengenai manfaat dari pemilahan/pemisahan sampah juga meningkat menjadi 86,7%. Selain itu, masyarakat Desa Kiarasari sebanyak 83,3% akan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan sebanyak 86,7% akan mengolah sampah non organik dengan cara mendaur ulang.
Kata Kunci: Desa Kiarasari, sampah non organik, sampah organik
ABSTRACT
Kiarasari Village is a village located in Sukajaya District, Bogor Regency, West Java. The majority of Kiarasari villagers still litter. Rivers, gardens are targeted as landfills. Many residents dispose of garbage, generated from new waste. At the moment, Kiarasari Village has a waste collection facility (TPS) that has not yet been operated. Implementation of activities carried out by the implementation of counseling waste management system. This extension activity was attended by 40 residents of Kiarasari Village. From this counseling activity it is hoped that the residents of Kiarasari Village can manage waste into useful materials efficiently and economically with minimal environment. The success of this counseling activity can be seen by seeing an increase in the pre-test and post-test scores obtained from respondents. From the results of community service activities, it was concluded that the village community's understanding of organic and non-organic waste increased to 93.3% and knowledge about the benefits of sorting / increasing waste also increased to 86.7%. In addition, 83.3% of Kiarasari Village people will process organic waste into compost and 86.7% will process non-organic waste by recycling.
Keywords: Kiarasari Village, non-organic waste, organic waste
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2018. Kecamatan Sukajaya Dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Bogor.
Damanhuri, E. Padmi, T. 2010. Diktat Kuliah TL-3104 Pengelolaan Sampah. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB.
Damayanti, N.A. Pusparini, M. Djannatun, T. Ferlianti, R. 2017. Metode Pre-Test Dan Post-Test Sebagai Salah Satu Alat Ukur Keberhasilan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Tuberkulosis Di Kelurahan Utan Panjang, Jakarta Pusat. Prosiding SNaPP2017 Kesehatan. pISSN 2477-2364 eISSN 2477-2356.
Mohamad, F. Sutra, D.C. Kusnawati, E., 2012. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Dukuh Mrican Sleman Yogyakarta. Jurnal Health & Sport, Volume 5, Nomor 3, Agustus 2012.
Purwanto, M.N, 1998. Prinsip- prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, CV Remaja Karya, Bandung, Hlm. 38.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
DOI: https://doi.org/10.52447/berdikari.v2i1.4088
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta