Sosialisasi Dagusibu Di Kecamatan Seberang Ulu 2, Palembang

Diah Ramadhani, Ayu Fina Sartika, Cindy Rosalina Yosunarto, Febri Asza, Nasfa Liko Rahmayanti, Rinny Agustin, Silvi Indah Sari, Talitha Rahma

Abstract


Penggunaan obat erat hubungannya dengan terapi penyakit, karena obat digunakan untuk mencegah penyakit, mengobati penyakit, mendiagnosa penyakit, maupun untuk pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang obat penting bagi masyarakat agar mendapatkan manfaat yang tepat dari penggunaan obat. DAGUSIBU adalah prinsip yang harus diterapkan oleh masyarakat ketika membeli, menggunakan, menyimpan, serta membuang obat. DAGUSIBU merupakan singkatan dari DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang. Sosialisasi DAGUSIBU bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pengelolaan obat. Cara untuk mendapatkan, bagaimana penggunaannya, cara penyimpanannya dan cara membuang obat yang sudah tidak layak pakai, dilakukan di Kelurahan 11 Ulu , Palembang. Sosialisasi ini membantu masyarakat lebih sadar dan paham mengenai DAGUSIBU obat yang seringkali tidak diperhatikan. Sosialisasi DAGUSIBU ini juga tentunya akan meningkatkan Kesehatan masyarakat dalam hal penggunaan obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengenalan DAGUSIBU dengan cara sosialisasi dari rumah ke rumah masyarakat, melakukan pre-test dan post-test tentang DAGUSIBU, dan membagikan brosur. Hasil sosialisasi ini dapat dilihat dari pre-test menunjukkan hasil nilai benar sebanyak 50,51%, dan nilai salahnya yaitu 49,49%. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat masih banyak yang belum paham tentang DAGUSIBU. Maka dari itu perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat dapat paham tentang DAGUSIBU. Hasil post-test menunjukkan nilai benar 92% dan nilai salahnya 8% yang artinya masyarakat sudah banyak memahami tentang DAGUSIBU ini.
Kata kunci: sosialisasi; dagusibu; obat; Palembang

Full Text:

PDF

References


Jayanti, M., dan Arsyad, A. (2020). Profil Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengobatan Mandiri (Swamedikasi) Di Desa Bukaka Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT. 9(1): 116-125.

Maziyyah, N. (2015). Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Penggunaan Obat Yang Benar (DAGUSIBU) Di Padukuhan Bakalan, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta.: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Meriati, N.W.E., Goenawi, L.R., Wiyono, W. (2013). Dampak penyuluhan pada pengetahuan masyarakat terhadap pemilihan dan penggunaan obat batuk swamedikasi di Kecamatan Malalayang. Jurnal Ilmiah Farmasi Pharmacon. 2(3): 100-103.

Morison, F., Untari, E. K., dan Fajriaty, I. (2015). Analisis Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Kota Singkawang terhadap Obat Generik. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 4 (1): 39–48.

Pujiastuti, A., dan Kristiani, M. (2019). Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan benar pada guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang. Indonesian Journal of Community Services. 1(1): 62-72. https://doi.org/10.30659/ijocs.1.1.62-72

Ramdini, D. A., Triyandi, R., Iqbal, M., Sayoeti, M. F. W., Sari, M. I., dan Oktaria, D. (2020). Pengenalan DAGUSIBU pada Kader Posyandu di Desa Munca Kecamatan Hanura Kabupaten Pesawaran. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ruwa Jurai. 5(1): 40-44.

Sambara, J., Yuliani, N.N., Bureni, Y. (2014). Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang benar di Kota Kupang Tahun 2014. Jurnal Info Kesehatan. 12(1): 684-702.

Suryoputri, M.W., Sunarto, A.M. (2019). Pengaruh edukasi dan simulasi Dagusibu obat terhadap peningkatan keluarga sadar obat di Desa Kedungbanteng Banyumas. Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat. 3(1): 51-55.




DOI: https://doi.org/10.52447/berdikari.v4i1.4962

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta


Pengunjung