EDUKASI MENGENAI PENYAKIT JANTUNG KORONER KEPADA PASIEN DI PUSKESMAS KELURAHAN SUNTER AGUNG I
Abstract
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu penyakit dimana jantung tidak mampu untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh dalam memenuhi perfusi darah ke organ. PJK merupakan penyakit yang berbahaya bagi masyarakat dimana berpengaruh erat pada kehidupan dan kebiasaan buruk masyarakat, mulai dari kebiasaan hidup yang tidak sehat ditambah lagi dengan pola makan yang tidak sehat. Dalam pencegahan PJK dengan melakukan diet sehat, olahraga, aktivitas fisik, penurunan berat badan, tidak merokok, dan melakukan pengendalian hipertensi, serta melaksanakan terapi non farmakologi dalam tatalaksana PJK. Penyuluhan Kesehatan ini dilakukan dengan pemaparan materi secara langsung menggunakan power point dengan melibatkan sebanyak 30 audiens pasien Puskesmas Sunter Agung 1. Keberhasilan dalam kegiatan ini dinilai berdasarkan nilai pre-test dan post-test dengan total masing-masing sebanyak 10 pertanyaan dalam menghitung tingkat pemahaman pasien sebelum dan sesudah dilaksanakannya pemaparan materi. Hasil yang diperoleh berdasarkan peningkatan rata-rata presentase jawaban pertanyaan yang benar yaitu 43,23% saat pre-test menjadi 81,33% saat post-test. Dengan demikian dapat disimpulkan kegiatan penyuluhan yang sudah dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit jantung koroner, dimana memberikan dampak positif bagi masyarakat ditunjukkan berdasarkan peningkatan presentasi jumlah pertanyaan benar.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahn, S., Song, R. and Choi, S. W. (2016) ‘Effects of Self-care Health Behaviors on Quality of Life Mediated by Cardiovascular Risk Factors Among Individuals with Coronary Artery Disease: A Structural Equation Modeling Approach’, Asian Nursing Research. Elsevier, 10(2), pp. 158–163.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384.
Britz, J. A & Dunn, K.S. (2010). Self Care and Quality Of Life Among Patients With Heart Failure. Journal Of The American Academy Of Nursing Practi Croneres, 22,480 – 48
Grove, E. L. (2012) ‘Antiplatelet effect of aspirin in patients with coronary artery disease’, Danish medical journal, 59(9), p. B4506.
John, J. and Haseena, T. A. (2015) ‘Compliance with Therapeutic Regimen in Patients with Coronary Artery Disease’, 4(11), pp. 2013–2016.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Penyakit jantung penyebab kematian tertinggi, kemenkes ingatkan cerdik. August.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013, 1–24.
Lemos J de, Omland T. Chronic Coronary Artery Disease: A Companion to Braunwald’s Heart Disease. Philadelphia: Elsevier Health Sciences, 2017. hlm 530.
Li, J. and Siegrist, J. (2012) ‘Physical activity and risk of cardiovascular disease-a meta-analysis of prospective cohort studies’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 9(2), pp. 391–407.
Marniati, dkk. Lifestyle of Determinant: Penderita Penyakit Jantung Koroner. PT Raja Grafindo Persada, hlm.216, 2021.
Montalescot, G., Sechtem, U., Achenbach, S., Andreotti, F., Arden, C., Budaj, A., … Zamorano, J. L. (2013). 2013 ESC guidelines on the management of stable coronary artery disease: the Task Force on the management of stable coronary artery disease of the European Society of Cardiology. European Heart Journal, 34(38), 2949–3003.
Piepoli, M. F. et al. (2016) 2016 European Guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice, European Heart Journal.
R. Ade Sukarna, Nazliansyah, Nia Alinda. 2021. Penyuluhan Perawatan Diri (Self Care) Penderita Penyakit Jantung Koroner di Wilayah Puskesmas Air Saga Kabupaten Belitung. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari (JPMB). Vol. 1, No. 5, 2021: 391-400
Reddy, K. S., & Yusuf, S. (1998). Emerging Epidemic of Cardiovascular Disease in Developing Countries. Circulation, 97(6), 596–601.
Riegel, B., Jaarsma, T. and Strömberg, A. (2012) ‘A Middle-Range Theory of Self-Care of Chronic Illness’, Advances in Nursing Science, 3(35), pp. 194–204.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Diakses: 19 Oktober 2018, dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2
Setyaji, Prabandari, D. Y., Gunawan, Y. S., & Alit, I. M. (2018). Aktivitas fisik dengan penyakit jantung koroner di Indonesia The relationships of physical activity with coronary heart disease in Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 14(3), 115–121. https://jurnal.ugm.ac.id/jgki
Sukarna, R. A., & Alinda, N. (2022). Penyuluhan Perawatan Diri (Self Care) Penderita Penyakit Jantung Koroner di Wilayah Puskesmas Air Saga Kabupaten Belitung. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari, 1(5), 391–400.
Sulistyoningtyas, S., Tamtomo, D., & Suryani, N. (2016). Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap remaja dalam merawat organ reproduksi. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(2), 119-128.
Vaughan Dickson, V. et al. (2012).‘Psychometric Testing of the Self-Care of Coronary Heart Disease Inventory (SC-CHDI)’, Research in Nursing and Health.
World Health Organization (WHO), A Global Brief on Hypertension Silent Killer, Global Public Health Crisis, 2013.
DOI: https://doi.org/10.52447/berdikari.v6i1.6808
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta