TATA KELOLA KOLABORATIF DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN PINRANG

Abdul Rasyid Sahar, Roy Valiant Salomo

Abstract


Abstract, In SDGs regime, collaborative partnership used to reduce poverty. The rise of collaborative governance discourse is just because an involvement of the multiple stakeholders in multiple organizations across multiple jurisdictions who has it’s own understanding of the problem and solution differently. In this paper, we examine the implementation of collaborative governance and it's affected factors in Pinrang's poverty alleviation. Since 2016, local government initiated The Poverty Reduction Department (Bagian Penanggulangan Kemiskinan) as a special board for eradicating poverty by an integrative framework for collaborative governance. This board intended to assist on the Regional Poverty Alleviation Coordination Team (TKPKD), to integrate a number of poverty alleviation program, and also to merge the database differences between The Central Statistics Agency (BPS) and TKPKD. However, while BPK has an important role to play, there are many conditions and settings that bother for driving progressively cyclical or iterative interactions between multiple stakeholders. In addition, the Pinrang poverty rate was increased in 2016 period. BPS announced that the number of people living below the poverty line was 256.054 in 2017 or 8,5 percent of the total population. This study argues that a lack of leadership and capacity buildings shape the prospects for and challenges of initiating and sustaining collaborative governance in Pinrang’s poverty alleviation program.

Keywords: Collaborative Governance, Poverty Allevation Program, Local Government


Abstrak, Dalam rezim SDG’s, pendekatan untuk mengentaskan kemiskinan adalah collaborative partnership. Diskursus ini mengemuka karena kemiskinan merupakan isu multisektoral yang dinamis dan kompleks. Pemetaan solusinya pun merujuk pada pelibatan berbagai jenjang organisasi, multidispilin, dan lintas yurisdiksi. Penelitian ini akan meninjau penerapan dan faktor yang berpengaruh pada tata kelola kolaboratif dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pinrang dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Pada 2016, sebagai momentum reformasi birokrasi, Pemerintah Pinrang membentuk OPD yang khusus concern dalam menanggulangi kemiskinan melalui kerangka kolaboratif antar jenjang pemerintahan dan pihak non pemerintah untuk mangakomodasi peran TKPKD Pinrang yang tidak optimal, program kemiskinan yang tidak terintegrasi, dan perbedaan Basis Data Kemiskinan (BPS-TNP2K) yang menjadi rujukan pemerintah daerah. Namun demikian, meskipun penerapan tata kelola kolaboratif diarus utamakan dalam penanggulangan kemiskinan, tetapi belum sepenuhnya menjadi solusi alternatif terhadap tingkat kemiskinan daerah yang masih konsisten di angka 8,5%. Sampai pada tahun 2017, realisasi target angka kemiskinan Pinrang belum terwujud di angka 6%. Penelitian ini menemukan bahwa tidak optimalnya pembangunan dimensi trust dan mutual understanding sebagai salah satu komponen esensial, juga, kapasitas pemimpin kolaborasi menjadi variabel penentu menghambat proses kolaborasi ke tingkat yang lebih iteratif dan dinamis (collaborative dynamics).

Kata kunci:    Collaborative Governance, Penanggulangan Kemiskinan, Pemerintahan Lokal

 



Keywords


Collaborative Governance, Poverty Allevation Program, Local Government

Full Text:

PDF

References


Emerson, Kirk, and Tina Nabatchi. 2015. Collaborative Governance Regime. Georgetown University Press: Washington, DC.

McGinnis, Michael D. 2011. “An Introduction to IAD and the Language of the Ostrom Workshop: A Simple Guide to a Complex Framework for the Analysis of Institutions and Their Development.” Policy Studies Journal 39 (1): 169–82.

Provan, Keith G, Amy Fish, and Joerg Sydow. 2007. “Interorganizational Networks at the Network Level: A Review of the Empirical Literature on Whole Networks.” Journal of Management 33 (3): 479–516.

Rittel, Horst, and Melvin Webber. 1973. “Dilemmas in a General Theory of Planning.” Policy Sciences 4 (2): 155–69.

Sabatier, Paul A., and Hank Jenkins-Smith, eds. 1993. Policy Change and Learning: An Advo- cacy Coalition Approach. Boulder, CO: Westview Press.

United Nations 2015. Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development. General Assembly, 70(1): 1-2.

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Peraturan Bupati Pinrang Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Bagian Penanggulangan Kemiskinan.

Nota Kesepahaman (MoU) No. 26 Tahun 2018 Tentang Kerjasama Penanggulangan Kemiskinan

Draf Paparan Focus Group Discussion Tentang Penanggulangan Kemiskinan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekertariat Daerah Kabupaten Pinrang 2017




DOI: https://doi.org/10.52447/ijpa.v4i2.1305

Refbacks

  • There are currently no refbacks.