PENGARUH PERBEDN KONSENTRASI EKSTRAK METANOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA BACTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermidis SECARA IN VITRO

Lilih Rinawasih Kadiwijati

Abstract


Jerawat merupakan gangguan kulit yang ditandai dengan adanya peradangan yang diikuti oleh penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dalam kulit serta peradangan yang umumnya dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes, Stapphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus. Jerawat parah dapat menyakitkan dan dapat menimbulkan jaringan parut yang permanen. Tanaman kakao (Theobroma cacao) diketahui memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan. Senyawa polifenol yang terdapat pada biji kakao seperti flavonoid, katekin dan tannin merupakan salah satu bahan bioaktif pada biji kakao yang diduga dapat dimanfaatkan dalam menghambat proses pertumbuhan bakteri. Kontrol positif yang digunakan adalah klindamisin, sedangkan kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelarut DMSO 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji kakao memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Konsenstrasi yang bekerja paling efektif dalam penelitian ini adalah 75 mg/mL, dimana pada konsentrasi tersebut menunjukkan diameter zona hambat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis sebesar 8,71 mm dan 11,95 mm.

Kata kunci:          Jerawat; Biji Kakao (Theobroma cacao); Propionibacterium acnes; Staphylococcus epidermidis; Antibakteri


Full Text:

PDF

References


Adrianto, K., 2012, Efek Antibakteri Polifenol Biji Kakao pada Streptococcus mutans, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jember.

Aziz, N. A., 2010, Pengaruh Cara dan Kebiasaan Membersihkan Wajah terhadap Pertumbuhan Jerawat, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dirjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Mun’im, A. 2004. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Depok: Departemen Farmasi FMIPA UI.

Oprica, C., 2004, Antibiotic Resistant Propionibacterium acnes on The Skin of Patient with Moderate to Severe Acne, Journal of Pharmacology, 10(3), 155-164.

Ray, C. et al., 2013, Review Article: Acne and Its Treatment Lines. Int Jou Res in Pharm Bios, 3(1): 1-16.

Saifudin, A., Rahayu, V., & Teruna, H.Y. 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka setia.

Zakaria, Soekamto, N. H., Syah, Y. M., Firdaus, 2017, Aktivitas Antibakteri Dari Fraksi Artocarpus integer (Thunb.) Merr. Dengan Metode Difusi Agar, Jurnal Industri Hasil Perkebunan., 12(2): 4.




DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v3i2.1930

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Online ISSN : 2502-8421

 

Pengunjung