Studi Kelayakan Kadar Air, Abu, Protein, dan Arsen (As) Pada Sayuran Di Pasar Sunter, Jakarta Utara, Sebagai Bahan Suplemen Makanan

Nuryanti Nuryanti

Abstract


Telah dilakukan studi mengenai uji kelayakan bahan baku pembuatan suplemen makanan pada daun dan batang kangkung (Ipomoeae reptans), sawi hijau (Brasscica juncea), daun dan batang bayam hijau (Amaranthus tricolor L), daun dan batang bayam merah (Alternanthera amoena voss), selada (Lactuca sativa L), dan kol (Brassica oleraceae L. var. Capitala L)  yang diperoleh dari Pasar Sunter dengan menggunakan beberapa parameter yaitu uji kadar air dengan menggunakan metode gravimetri, kadar abu dengan metode oven, kadar protein menggunakan metode kjeldahl dan kadar cemaran logam berat arsen denggan menggunakan menggunakan alat instrumentasi Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Dari hasil penelitian didapat hasil berupa sayuran layak untuk dijadikan bahan baku suplemen makanan yang ditinjau dari kadar air, kadar protein dan kadar cemaran logam berat arsen (As), namun tidak layak untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan suplemen makanan apabila ditinjau dari segi kadar abunya.

 

Kata kunci      : arsenic, sayuran, ICP-OES


Full Text:

PDF

References


Agustina, Titin. 2010. Kontaminasi Logam Berat dan Dampaknya Pada Kesehatan. Jakarta. Teknubug.

AOAC. 2005. Official Methods of Analysis of The Association Analytical Chemist, Inc.

Apriliyantono, D. F. A. 1988. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor: Departemen Pendidikan Tinggi Pusat dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antara Universitas Pangan dan Gizi: IPB

Austin. DF. 2007. Water Spinach (Ipomoea aquatica Convolvulaceae) a Food Gone wild. Ethobotany Research and Application. P:123-146.

Boss, C. B dan Kenneth J.F. 1997. Concepts Instrumental and Techniques Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry. Secondary edition .USA : Perkin Elme.

Cahyono. B, 2003. Teknik dan Strategi Budi Daya Sawi Hijau. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Caravati, EM. 2004. Arsenic and arsine Gas, Third edition. Philadelphia: Lippincott Williams dan Wilkins p. 1393-1401.

Carpette. 2005. An Introduction to Practical Biochemistry. 100-101. Mc Graw Hill Book Company. Great Britany.

Christian JHB. 1980. Reduced water activity. New York: Academic press.

Connel dan Miller. 1995. Kimia dan Etoksikologi Pencemaran, diterjemahkan oleh Koestoer. Jalarta: University Indonesia Press.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2012. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.

Festri. 2014. Studi Dampak arsen (As) Terhadap penurunan Kualitas Hidup. Surabaya.

Harahap, Ridwan. 2016. Analisa Logam Arsenik dan Cadmium Pada Sayuran Bayam Hijau dan Bayam Merah dengan Metode SSA. Universitas Negri Islam: Jakarta.

Harmita. 2004. Petunjuk PelaksanaanValiditasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasien. Hal 119-122.

Hou, Xiandeng dan Brandly T Jones. 2000. Inductively Coupled Plasma/Optical Emission Spectrometry. Chichester: John Wiley and Sons Ltd.

Koestoer, Y. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Terjemahan dari Chemistry and Ecotoxicology of Pollution oleh D.W, Connel, UI Press, Jakarta.

Kohar, Indrajati. 2005. Studi Kandungan Logam Berat dalam Tanaman Kangkung Umur 3-6 Minggu. Makara, Sains vol 9 No.2 Surabaya: Universitas Surabaya.

Lowry, O. H., N. J., Roseburgh, A. L., Farr, R. J. Randali. 1951. Protein Measurement with The Folin Phenol Reagent. Journal of Biology and Chemistry 193-265

Montgomery, R. 1993. Biokimia Berorientasi Pada Kasus Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara

Muchtadi. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Departemen Pendidikan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB

Nirmalayanti, Komang. 2017. Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Bayam Merah (Amaranthus amoena voss) melalui Beberapa Jenis Pupuk pada Tanah Inceptionis Desa Pegok, Denpasar. E- jurnal Argoekoteknologi Tropika Vol: 6 No. 1 Bali : Universitas Udayana

Paul, B. K. 2004. Arsenic ContaminationAwarennes Among The Rural Resident in Bangladesh: Social Science and Medicine. P 1741-1755.

Rohyatun, E dan Rozak, A. 2007. Pemantauan Kadar Logam Berat dalam Air dan Sedimen di Perairan Teluk Jakarta. Makara sain. Vol 11.

Ruiz, RP. 2005. Gravimetric Determination of Water by Drying and Weighing. California: John Wiley & Sohn, Inc.

Rukmana, R dan Saputra Sugandi. 1995. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Jakarta: Bumi aksara.

Saparinto, C. 2013. Grow Your Own Vegetables- Panduan Praktis Menanam 14 Sayuran Konsumsi Populer di pekarangan. Yogyakarta: Penebar Swadaya.

Schonfeldt HC & B Pretorius. 2011. The Nutrient Content of Five Trditional South African Dark Green Leafy Vegetables, A Preliminary Study. Journal of Food Composition and Analysis 24 (8). 1141-1146.

Shaheen, Nazma ; Irfan, Nafis ; Islam, Saiful ; Nourin, Ishrat. 2016. Presence of Heavy Metals in Fruits and Vegetables ; Health Risk Implications in Bangladesh. Journal of Chemosphere.

Standar Dasar Nasional (SNI) 7387. 2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan.

Sudarmadji, S. 1984. Prosedur Anlisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi I. Yogyakarta: Liberty.

Sudarmadji. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberti

Wardana, AW. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offiset.

Wicaksono, A. 2008. Penyimpanan Bahan Makanan Serta Kerusakan Selada. Fakultas Politeknik Kesehatan: Yogyakarta.

Widodo, R. 2009. Pemberian Makanan Suplemen Obat pada Anak. Jakarta: EGC.

Widaningrum, Miskiyah dan Suismono. 2007. Bahaya Kontaminasi Logam Berat dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 Hal 1-12.

Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Utama




DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v3i1.1935

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Online ISSN : 2502-8421

 

Pengunjung