FORMULASI DAN STABILITAS SEDIAAN SERUM DARI EKSTRAK KOPI HIJAU (Coffea canephora var. Robusta) SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Abstract
Pengembangan sediaan kosmetik serum yang mengandung bahan alam antioksidan semakin meningkat pesat seiring dengan eksplorasi tanaman yang berpotensi farmakologis. Kopi hijau (Coffea canephora var. Robusta) merupakan tanaman yang mengandung antioksidan tinggi yang masih jarang dikembangkan sebagai sediaan kosmetik topikal serum. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kopi hijau dalam bentuk sediaan serum kosmetik dan menguji aktivitas antioksidannya. Metode penelitian yang dilakukan adalah optimasi dan formulasi sediaan serum, pengujian efek antioksidan dan stabilitas sediaan serum kopi hijau. Optimasi basis serum dengan variasi gelling agent dan diperoleh satu formula basis terpilih, yaitu Natrosol® 0.75%. Selanjutnya dibuat formulasi sediaan serum dengan variasi ekstrak kopi hijau 0.5%, 0.8%, dan 1.1%. Evaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas, pengukuran pH, viskositas, daya sebar selama 28 hari pada suhu ruang, uji stabilitas dipercepat freeze thaw selama 4 siklus, dan uji hedonik. Hasil evaluasi dianalisis menggunakan metode One-Way ANOVA. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Berdasarkan hasil analisis evaluasi fisik, semua formula menunjukkan sediaan serum yang stabil, hasil uji hedonik disukai panelis, dan hasil uji antioksidan IC50 sebesar 68.89 µg/ mL yang tergolong antioksidan kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kopi hijau dapat diformulasikan dalam sediaan serum kosmetik dengan formula terbaik mengandung gelling agent Natrosol® 0.75% dan ekstrak kopi hijau 0.5% dan terbukti efektif sebagai antioksidan secara in vitro.
Kata kunci: Kopi hijau, antioksidan, radikal bebas, sediaan serum
ABSTRACT
Development of serum cosmetic product containing antioxidant as natural ingredients is increasing rapidly aligned with the exploration of potentially pharmacological plants. Green coffee (Coffea canephora var. Robusta) extract contains high antioxidants level that are rarely developed as topical cosmetic preparations especially serum dosage form. The objective of this study was to develop formulation of green coffee extract in the form of cosmetic serum preparation and to evaluate its antioxidant activity. The research method was optimization and formulation of serum preparation, testing of antioxidant effect and stability of green coffee serum preparation. Optimized serum base with gelling agent variation and obtained one selected base formula, Natrosol® 0.75%. A serum preparation formulation was then prepared with variation of green coffee extract 0.5%, 0.8%, and 1.1%. The evaluation included organoleptic examination, homogeneity, pH measurements, viscosity, dispersion for 28 days at room temperature, freeze thaw stability test for 4 cycles, and hedonic test. The results of the evaluation were analyzed using One-Way ANOVA method. Testing of antioxidant activity using DPPH method. Based on the results of physical evaluation analysis, all formulas showed stable serum preparations, hedonic test results favored by panelists, and IC50 antioxidant test results of 68.89 μg / mL classified as strong antioxidants. Thus it can be concluded that green coffee extract can be formulated in cosmetic serum preparations with the best formula containing gelling agent Natrosol® 0.75% and 0.5% green coffee extract and proven effective as antioxidants in vitro.
Keyword : green coffee, antioxidant, IC50, cometic serum
Full Text:
PDFReferences
Ansel, Howard C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi ke-4 (Farida Ibrahim, Penerjemah). Jakarta: UI press.
Baumann, L., & Allemann, I.B. (2009). Cosmetic Dermatology. University of Miami: mcGraw-Hill eBook.
BPOM. (2011). Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika Nomor HK. 03.1.23.08.11.07517. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan R.I
Christina, N.S., Nasrul, W., & Taofik, R. (2009) Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus vulgaris L) dengan Menggunakan Basis Aqupec 505 HV. Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Farmasi. Sumedang: Universitas Padjajaran.
Clifford, M.N. (1999). Review: Chlorogenic Acids and Other Cinnamates Nature, Occurrence and Dietary Burden. Journal of the Science of Food and Agriculture 79: 362-372.
Depkes R.I. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Djajadisastra, J. (2004). Cosmetic Stability. Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Depok: Seminar Setengah Hari HIKI.
Draelos, Z.D. (2010). Cosmetic Dermatology Products and Procedures. USA: Blackwell Publishing, Ltd.
Farah, A., Paulis, T.D., Trugo, L.C. & Martin, P.R. (2005). Effect of Roasting on the Formation of Chlorogenic Acid Lactones in Coffee. Journal of Agricultural and Food Chemistry 53:1505-1513.
Garg, A., Aggarwal, D., Gang, S., Sigla, A K. (2002). Spreading of Semisolid Formulation: an update. Pharmaceutical Technology 9 (2): 84-102.
Gozali et al (freeze thaw)
Hanindyo, R.B. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) Metode DPPH. Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Javadzadeh, Y., Adibkia, K., Hamishekar, H. (2015). Trancutol® (Diethylene Glycol Monoethyl Ether: A Potential Penetration Enhancer. Iran: Springer- Verlag Berlin Heidelberg, (12), 195-205.
Kiattisin,K., Nantarat, T.,& Leelapornpisid, P. (2016) Evaluation of Antioxidant and Anti-Tyrosinase Activities as well as stability of Green and Roasted Coffee Bean Extracts from Coffea Arabica and Coffea Canephora Grown in Thailand. Academic Journals Vol. 8 (10), pp 182-192.
Martin, A., James, S., dan Arthur, C. (1993). Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik Edisi Ketiga : 1077. Jakarta: UI press.
Mathew, Ann. (2016) Study on the effect of solvents in extraction of green coffee beans and its decaffeination. Science & Technology, 2(5), 42-57.
Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science, 1st ed. Amsterdam: Elsevier Science B.V. Hal 13, 19-21.
Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Journal Science Technology 26 (2): 212-8
Naidu, M.M., Sulochanamma, G., Sampathu, S.R., & Srinivas, P. (2007). Studies on Extraction and Antioxidant Potential of Green Coffee. Elsevier Science Inc, 377-384.
Rahardjo, P. (2012). Kopi: Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., & Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th ed. Grayslake: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.
Sadikin, M (2001) “Pelacakan Dampak Radikal Bebas terhadap Makromolekul” dalam Kumpulan Makalah Pelatihan: Radikal Bebas dan Antioksidan dalam Kesehatan. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Sineke, F. U., Suryanto, Edi., Sudewi, Sri. (2016). Penentuan Kandungan Fenolik dan Sun Protection Factor (SPF) dari Ekstrak Etanol dari Beberapa Tongkol Jagung (Zea mays L.). Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 5: 275-285.
Skowron, M.J., Sentkowska, A., Pyrzynska, K., & Pena, M.P.D. (2016). Chlorogenic Acids, Caffeine Content and Antioxidant Properties of Green Coffee Extracts: Influence of Green Coffee Bean Preparation. Springerlink: Eur Food Res Technol.
Sudjono, T.A., Honniasih, M., Pratimasari, Y.R. (2012). Pengaruh Konsentrasi Gelling Agent Carbomer 934 dan HPMC pada Formulasi Gel Lendir Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar pada Punggung Kelinci. Pharmacon Jurnal Farmasi Indonesia Vol 13: 6-11.
Svilaas, A., et al. (2004). “Intakes of Antioxidants in Coffee, Wine, and Vegetables are Correlated with Plasma Carotenoids in Humans” dalam Journal of Nutrition. 134: 562-567.
Taufik, S. (2012). Pengaruh Peptida Tembaga-Glisil-L-Histidil-L-Lisin (Cu-GHK) Terhadap Penetrasi in vitro serta Stabilitas Fisik dan Kimia Vitamin C dalam Sediaan Serum, Skripsi, FMIPA. Depok: Univesitas Indonesia.
Tranggono, R.I ., & Latifah, F . (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Tice, R. (1998). Chlorogenic Acid [327-97-9] and Caffeic Acid [331-39-5]: Review of Toxicological Literature. North Carolina : ILS.
Viani, R. (1993). “The Composition of Coffee” dalam: Caffeine, Coffee, and Health. New York: Raven.
Vikas et al. (2011). Penetration Enhancers: A Novel Strategy for Enhancing Transdermal Drug Delivery. International Research Journal of Pharmacy, 2 (12), 32-36.
Wijayanti, C.A., Faizatun. (2011). Formulasi Sediaan Serum Gel Vitamin C dan Vitamin E Menggunakan HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulosa) sebagai Gelling Agent. Jakarta: Universitas Pancasila.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v2i2.910
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Online ISSN : 2502-8421