EVALUASI PENGGUNAAN OBAT MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA – BENGKULU SELATAN PERIODE TAHUN 2020

Aprilia Putri Utami

Abstract


Malaria merupakan penyakit menular, yang menyerang segala usia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang tua.  Tujuan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai evaluasi penggunaan obat malaria pada pasien rawat inap di RSUD Hasanuddin Damrah Manna, dan digunakan sebagai landasan teoritis untuk penelitian. Metode penelitian  betujuan untuk mengetahui pola pengobatan Malaria, menggunakan survey analitik retospektif untuk menganalisis karakteristis Malaria yang diderita pasien di RS dengan studi retrospektif yaitu menelusuri berkas Rekam Medik pasien malaria, Hasilnya menunjukkan Berdasarkan nama obat, terapi tambahan, dosis obat, frekuensi, dan lama penggunaan. Prevalensi pasien malaria Vivaks paling tinggi terjadi pada kelompok usia 36 – 45 tahun, sebanyak 10 orang (33,3%), jenis kelamin paling tinggi terjadi pada perempuan sebanyak 20 orang (66,7%), berat badan paling tinggi terjadi pada pasien BB > 60 kg sebanyak 19 orang (63,3%). Evaluasi kerasionalan penggunaan obat untuk jenis obat malaria, terapi tambahan, frekuensi pemberian obat  56,67%, dosis dan lama penggunaan obat telah 100% rasional. Berdasarkan uji Mann Whitney diketahui bahwa terdapat perbedaan penggunaan jenis obat malaria dan frekuensi penggunaan obat antara pasien telah memenuhi rasionalitas pengobatan yang belum memenuhi rasionalitas penggunaan obat ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sedangkan terapi tambahan tidak memiliki perbedaan, Nilai signifikansi 0,805 > 0,05 menunjukkan hal tersebut.


Keywords


Rational; Malaria; Evaluation

References


D'alessandro S, Silvestrini F, Dechering K, Corbett Y, Parapini S, Timmerman M, et al. A Plasmodium falciparum screening assay for anti-gametocyte drugs based on parasite lactate dehydrogenase detection. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 2013 May 03;68(9):2048-58.

Djimde M, Samouda H, Jacobs J, Niangaly H, Tekete M et al. (2019). Relationship between weight status and antimalarial drug efficacy and safety in children in Mali. Malaria Journal.

Hamzah N, Absa N, Syakri S, Dhuha NS, Ismail I. Aktivitas inhibisi pertumbuhan micobacterium tuberculosis dan plasmodium falciparum dari ekstrak metanol daun botto-botto (Chromolaena odorata Linn). Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar. 2017;5(4):277-93.

Kementerian Kesehatan Indonesia (2018a). Situasi Kesehatan Indonesia Tahun 2017. H. Prasetyowati, H. Prasetyowati, H. Prasetyowat (2013). Fauna Anopheles (edisi pertama). Yayasan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat bekerjasama dengan Puslitbang P2B2 Ciamis di Surabaya.

Kinansi RR, Mayasari R, Sitorus H. (2021). Malaria pada Kelompok Wanita Usia Subur dan Anak di Indonesia: Analisis Data Riskesdas 2013. Jurnal Vektor Penyakit. 15(1): 17-32.

Labaied M, Jayabalasingham B, Bano N, et al. (2011). Plasmodium salvages cholesterol internalized by LDL and synthesized de novo in the liver. Cell Microbiol. 13:569–86

Layal K, Gayatri A. (2014). Pengaruh CYP2D6 terhadap Kegagalan Terapi Primakuin pada Malaria Vivaks. Syifa MEDIKA. 5(1): 1-15.

Lestari. A.S dan Salamah M. (2014). Malaria pada Ibu Hamil di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. 3(2): 140–145 di Pomits Journal of Science and Arts.

Myint HY, Berman J, Walker L, Pybus B, Melendez V, Baird JK, et al. (2011). Review: Improving the therapeutic index of 8- aminoquinolines by the use of drug combination: Review of the literature and proposal for future investigations. Am. J. Trop. Med. Hyg. 85(6):1010-14

Naing C, Racloz V, Whittaker MA, Aung K, Reid SA, Mak JW, et al. (2013). Efficacy and Safety of Dihydroartemisinin-Piperaquine for Treatment of Plasmodium vivax Malaria in Endemic Countries: Meta-Analysis of Randomized Controlled Studies. PLoS ONE 8(12): e78819. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0078819

Rumagit NA, Tjitrosantoso HM, Wiyono WI. (2013). Studi Penggunaan Antimalaria pada Penderita Malaria di Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari – Mei 2013. Pharmacon. 2(3): 50-53.

Wyss K, Wangdahl A, Vesterlund M, Hammar U, Dashti S, et al. (2017). Obesity and Diabetes as Risk Factors for Severe Plasmodium falciparum Malaria: Results From a Swedish Nationwide Study. Clin Infect Dis. 65(6): 949-958.

Yuliana EMH. (2019). Faktor Risiko Kejadian Malaria Pada Wanita di Puskesmas Baun Kabupaten Kupang. [Esai]. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.




DOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v8i2.6063

Refbacks

  • There are currently no refbacks.