HUBUNGAN TERAPI KOMBINASI TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN DIARE PADA PASIEN BALITA RAWAT INAP DI RSUUD KOJA JAKARTA UTARA TAHUN 2016

Hadi Nugroho

Abstract


Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi feses lembek atau cair, bahkan bisa berupa air saja selama 3 kali atau lebih dalam sehari. Diare adalah penyebab utama kedua kematian pada anak-anak dibawah lima tahun dengan jumlah 760.000 keatian setiap tahunnya. Di negara berkembang seperti di Indonesia, diare merupakan penyakit potensial KLB yang disertai dengan kematian. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan pemberian berbagai macam obat salah satunya adalah pemberian obat kombinasi berupa oralit, zink, serta antibiotik yang diharapkan dapat mempercepat penyembuhan diare itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan terapi kombinasi terhadap waktu peyembuhan diare. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian observasional yang bersifat analitik, degan survei cross sectional atau potong lintang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 pasien balita yang menerima terapi kombinasi dan 30 pasien yang tidak menerima terapi kombinasi dengann usia 12 – 60 bulan. Hasil yang didapat kemudian dianalisa menggunakan uji Mann-Whitney sehingga didapatkan hasil tidak ada hubungann bermakna yang ditunjukka dengan nilai p =  0,139  (> 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian terapi kombinasi pada balita penferita diare kurang efektif dibanding dengan penggunaan terapi tunggal.

 


Keywords


Diare , Zink, Oralit, Antibiotik, Terapi Kombinasi

Full Text:

PDF

References


Adnyana, I. K., Andrajati, R., Setiadi, A. P., Sigit, J. I., Sukandar, E. Y. 2008. ISO Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan: Jakarta. p.349-350

Amin, Lukman Zulkifli. 2015. Tatalaksana diare akut Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (Vol. 42, No. 7)

Baughman, C. Diane & Hackley Jo Ann. 2000. Keperawatan Medikal bedah Buku Saku untuk Brunner dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa : Yasmin Asih, Editor Monica Ester, Jakarta: EGC p.121

Buletin Jendela, Data dan Informasi Kesehatan.Triwulan II. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Kementerian Kesehatan, Survei morbiditas diare tahun 2010 pp10

Chaitali Bajait and Vijay Thawani. 2011. Role of zinc in pediatric diarrhea. Indian J Pharmacol. 43(3):232-5.

Departemen Kesehatan R I. 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen PPM dan PL.

Departemen Kesehatan RI. 2010. Profil kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: kementrian Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2011. Buku Saku Diare Edisi 2011. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Greenland, K., Chipungu, J., Chilengi, R., Curtis, V. 2016. Theory-based formative research on oral rehydration salts and zinc use in Lusaka, Zambia, BMC Public Health, London, UK

Kusumoindiah, P.M. 2009. Perbedaan lama diare pada penderita diare akut yang diterapi dengan zink dan probiotik dibanding probiotik di RSUD DR.Meowardi (Tesis). Surakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Tatalaksana Diare Balita. Jakarta: Ditjen PPM dan PL.

Marieb, Elaine.N., dan Hoehn, Katja. 2010. Human Anatomy & Physiology – 8th ed. USA: Benjamin Cummings. p.877

Navaneethan, U., dan Ralph, A.G. 2001. Definition, Epidemiology, Pathophysiology, Clinical Classification, and differential Diagnosis of Diarrhea. Editor: Stefano Guandalini., dan Haleh Vaziri. Diarrhea. Farmington: Humana Press.p.3.

Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta (129).

Pickering LK. 2004. Gastroenteritis. Dalam: Kliegman ed. Nelson Textbook of Pediatrics edisi ke-17. Philadelphia: Saunders. Hal: 1272-73

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.

Rosalina I. 2007. Efikasi pemberian zink pada diare. Dalam: Naskah lengkap konggres nasional III Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia. Surabaya. Hal: 159-67.

Roy, S.K, Behrens R H, Haider R, et al. 1992. Impact of zinc supplementation on intestinal permeability in Bangladeshi children with acute diarrhea and persisten diarrhea syndrome. J Pediatr Gastroenterology Nutr; 15; 289-96.

Rink L, Kirchner H. 2000. Zinc-altered immune function and cytokine production. In : J Nutr;130. P: 1407-11.

rsudkoja.jakarta.go.id (time access 09/12/17 23:00p.m)

Scott ME. Koski KG. 2000. Zinc deficiency impairs immune responses against parasitic nematode infections at intestinal and systemic site. J nutr; 130; 1412-20

Shanjar AH, Prasad AS. 1998. Zinc and immune function: the biological basis of altered resistance to infection. Am J Clin Nutr. P: 447-57

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC p. 541

Soebagyo, B. 2008. Diare akut. Dalam : Diare akut pada Anak. Surakarta: Martuti S. H: 1-12.

Suandi, IKG. 1998. Diit pada Anak Sakit. Jakarta : EGC.p.61&64.

Suharyono, 2008, Diare Akut, Jakarta : Gramedia.p.23,81-82

Suraatmadja, S,. 2005. Gartroenterologi. Jakarta : Sagung Seto

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. p.260 Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Tor A. Strand et al. 2012. Risk Factors for Extended Duration of Acute Diarrhea in Young Children. PloS ONE 7(5): e36436. doi:10.1371/journal.pone.0036436

Tortora, G.J. dan Derrickson, B.H. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. Twelfth Edition. Asia: Wiley p.949

Udayani, Ni Nyoman Wahyu. 2013. Perbedaan lama rawat inap pada penderita diare akut bayi yang diterapi dengan zink dibandingkan zink dan cairan rehidrasi oral di RSUP Sanggalah (Skripsi).Akademi Farmasi Saraswati Denpasar.Denpasar

Villasari, A. 2011. Persepsi ibu tentang oralit dan larutan gula garam (LGG) Pada Perawatan Diare balita di Posyandu Teratai IX(Tesis).Madiun

Walker C, Black RE, 2004. Zinc and the risk for infectious disease. Annual review of nutrition; 24; 255-75

Widjaja, M.C. Mengatasi Diare Dan Keracunan Pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka; 2002. P.2

WHO. 2013 http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/ time access 03/18/17 01:05a.m)

Wapnir, RA. 2000. Zinc deficiency, malnutrition and the gastrointestinal tract. J Nutr; 130a;1388-92.

Whalen, K., Richard Finkel , Thomas A. Panavelil. 2013. Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology, 6th Ed. Lippincott Williams & Wilkins.

Zein U, et al. 2004. Diare akut disebabka bakteri. Fakultas Kedokteran Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara




DOI: https://doi.org/10.52447/scpij.v1i2.892

Refbacks

  • There are currently no refbacks.