HWAWEI DALAM RIVALITAS TIONGKOK-AMERIKA

Dejehave Al Jannah, Fita Nofiana

Abstract


Studi ini mendiskusikan pemboikotan Huawei oleh Amerika Serikat karena diduga digunakan sebagai alat spionase Pemerintah Tiongkok. Fokus kajian akan memaparkan klaim Amerika Serikat akan terjadinya perang siber yang dimotori oleh Tiongkok melalui Huawei. Oleh karena itu, penelitian ini dikerangkai melalui dua konsep besar, yaitu keamanan dan perang siber di mana kajian literatur digunakan sebagai metode penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan, bahwa ketakutan Amerika atas ancaman serangan siber cukup beralasan mengingat Tiongkok berhasil mengembangkan teknologi Artificial Intelligance (AI) dan telah terbukti melakukan beberapa kejahatan siber pada perusahaan-perusahaan, lembaga, hingga bank Amerika dan Eropa. Meskipun demikian, fakta tersebut hanyalah sedikit permasalahan antara Amerika dan Tiongkok. Perang siber hanyalah sebagian kecil dari potongan kue yang lebih besar, yaitu rivalitas antar negara.


Keywords


Huawei; Amerika; Tiongkok; Perang Siber; Keamanan; Artificial Intelligence

Full Text:

PDF

References


Andress, J., & Winterfeld, S. (2014). Cyber Warfare: Techniques, Tactics, and Tools for Security Practitioners. Elsevier Inc.: United State of America.

Buzan, B. (1997). Rethinking Security after the Cold War. SAGE, 5-28.

Center, N. C. (2018). Foreign Economic Espionage in Cyberspace. Office of The Director of National Intelligent.

Debora, Y. (2018, November 6). Tiongkok Kini Dapat Mendeteksi Warga Hanya Melalui Cara Jalan. Retrieved from Tirto.id: https://tirto.id/Tiongkok-kini-dapat-mendeteksi-warga-hanya-melalui-cara-jalan-c9ob.

Holland, T. (2019, Mei 25). Don’t ask why US acted against China’s Huawei. Ask: why now? Retrieved from scmp.com: https://www.scmp.com/week-asia/opinion/article/2176891/dont-ask-why-us-acted-against-chinas-huawei-ask-why-now

Hough, P., & Malik, S. (2015). Tiongkok: Security and Threat Preceptions. In P. Hough, S. Malik, A. Moran, & B. Pilbeam, International Security Studies: Theory and Practice. New York: Routledge.

Iskan, D. (2019, Mei 22). Long-March Huawei . Retrieved from Disway.id: https://www.disway.id/r/458/long-h-march

Jiaquan, Z. (2018, Agustus 4). Drones, facial recognition and a social credit system: 10 ways Tiongkok watches its citizens. Retrieved from South Tiongkok Morning Post: https://www.scmp.com/news/Tiongkok/society/article/2157883/drones-facial-recognition-and-social-credit-system-10-ways-Tiongkok

Suryono, S. J. (2002). Tubuh yang Rasis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Thayer, B. A., & Han, L. (2019, 5 29). Tiongkok's weapon of mass surveillance is a human rights abuse. Retrieved from The Hill: https://thehill.com/technology/445726-Tiongkoks-weapon-of-mass-surveillance-is-a-human-rights-abuse.

Watch, H. R. (2019, Mei 1). Tiongkok’s Algorithms of Repression: Reverse Engineering a Xinjiang Police Mass Surveillance App. Retrieved from hrw.org: https://www.hrw.org/report/2019/05/01/Tiongkoks-algorithms-repression/reverse-engineering-xinjiang-police-mass-surveillance#page.

Wei, C. (2018, Mei 17). Chinese school uses facial recognition to monitor student attention in class. Retrieved from telegraph.co.uk: https://www.telegraph.co.uk/news/2018/05/17/chinese-school-uses-facial-recognition-monitor-student-attention/.

Zed, Mastika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.52447/gov.v10i1.8055

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright Pusat Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta


Pengunjung