EVALUASI PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DAN SISTEM PERI PADA KONSTRUKSI CW OUTFALL FOUNDATION PROYEK PLTGU MUARA KARANG 400-500MW

Mokhamad Arif, Adang Irawan

Abstract


Bekisting merupakan suatu bagian dari konstruksi sementara yang berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk beton sesuai keinginan, dikatakan sementara karena pada akhirnya akan dibongkar apabila beton sudah selesai. Pemilihan bekisting sangat berpengaruh pada keakuratan, kecepatan, dan biaya. Proyek PLTU 400-500 MW Muara Karang menuntut setiap pengerjaan untuk melakukan efisiensi biaya, terutama untuk pengerjaan bekisting yang memerlukan metode perencanaan yang matang sehingga dapat menghemat biaya. Dalam menghitung biaya penulis menghitung biaya, perbandingan waktu, perhitungan kekuatan dan perbandingan kualitas, faktor pertimbangan, perhitungan, kebutuhan bahan bekisting, dan produktivitas. Hasil penelitian dalam menganalisis bekisting terhadap bekisting panel dan bekisting sistem diperoleh selisih biaya sebesar Rp. 456.921.955,36,-. Evaluasi biaya yang diperoleh dalam penelitian adalah mendapatkan keuntungan pada biaya bekisting panel menjadi Rp. 334.764.112,32,- karena biaya penjualan hollow yang bekas Rp. 60.145.132,32,-. Perhitungan biaya pada bekisting sistem menghasilkan biaya senilai Rp. 851.831.200,-. Biaya ini berpengaruh pada berkurangnya keuntungan margin yang direncanakan. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan bekisting yaitu biaya, waktu, mutu, keterbatasan lokasi, luasan bangunan, ketersediaan material. Hasil perhitungan bekisting sesuai dengan yang isyaratkan dengan jarak bekisting 29cm untuk vertikal dan 60cm untuk horizontal. Terkait produktivitas, keuntungan bekisting sistem yaitu memiliki volume pemasangan yang besar karena pemasangan dan pembongkaran yang mudah.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.52447/jkts.v6i1.4886

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Teknik

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

 

Pengunjung