VICTIM BLAMING KASUS PELECEHAN SEKSUAL: STUDI NETNOGRAFI PELECEHAN SEKSUALTERHADAP VIA VALEN DI INSTAGRAM

Sri Wahyuning Astuti, Dyah Pradoto, Gustina Romaria

Abstract


Kasus pelecehan seksual di dunia maya dari tahun ke tahun jumlahnya semakin bertambah. Pelecehan daring paling banyak berasal dari aplikasi sosial media yakni sebanyak 66%, sedangkan 22% berasal dari kolom komentar. Seperti yang dialami oleh Via vallen, yang mendapatkan pelecehan seksual yang berupa seduction, yakni rayuan seksual, sensual yang diucapkan secara senonoh.  Keberanian Via vallen yang mengungkap kasus yang dialaminya di media sosial, justru menuai victim blaming. Sebagai korban Via justru banyak disalahkan oleh netizen. Penelitian ini mencoba memetakan Victim Blaming yang dialami oleh Via Vallen atas kasus pelecehan seksual yang menimpanya, berdasarkan komentar netizen dari instagram yang dimuat oleh akun gosip @lambeturah. Penelitian dengan menggunakan pendekatan netnografi, yakni mencoba memahami tipe dari relasi sosial pada instagram. Hasil kajian menunjukkan, bahwa masih banyak netizen yang melakukan victim blaming atas kasus pelecehan seksual yang menimpa Via Valen.

 

Kata kunci: victim blaming, via vallen, netnografi, pelecehan seksual

 

Abstract

Cases of sexual abuse in cyberspace are increasing from year to year. Most online harassment comes from social media applications, namely as much as 66%, while 22% comes from the comments column. As experienced by Via vallen, who get sexual harassment in the form of seduction, namely sexual, sensual seduction spoken profusely. Courage Via vallen which revealed her case on social media, it even resulted in victim blaming. As a Via victim, many are blamed by netizens. This research tries to map Victim Blaming experienced by Via Vallen over sexual abuse cases that happened to him, based on comments from netizens from Instagram that were loaded by gossip accounts @ lambeturah. Research using a netnographic approach, namely trying to understand the type of social relations on Instagram. The results of the study show that there are still many netizens who victimize blaming over cases of sexual abuse that afflict Via Valen.

 

Keywords: victim blaming, via vallen, netnography, sexual abuse


References


Evelina, Widya. Etnografi Komunikasi dan netnografi. https://communication.binus.ac.id/2018/09/24/etnografi-komunikasi-dan-netnografi/. Diakses 27 November 2018.

M. S. Troike, The Ethnography of Communication: An Introduction (review), vol. 80, no. 4. Blackwell, 2004.

Setyawati, Melly. 2015. Blaming the victim dalam kasus perkosaan. Jurnal Kategori Hukum Masa depan hukum di Indonesia

Komnas Perempuan, 2015, “15 Bentuk Kekerasan Seksual: Sebuah Pengenalan, Jakarta, Komnas Perempuan.

Komnas Perempuan, 2015, “Lembar Fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2014 Kekerasan Terhadap Perempuan: Negara Segera Putus Impunitas Pelaku”, Jakarta, Komnas Perempuan

Indah, Maya, 2014, “Perlindungan Korban: Suatu Perspektif Viktimologi dan Kriminologi, Jakarta, penerbit Kencana.

https://www.voaindonesia.com/a/perempuan-muda-as-ambil-langkah-pencegahan-pemerkosaan/2572547.html diakses 8 Mei 2019

https://lakilakibaru.or.id/indonesia-kita-punya-masalah-dengan-budaya-pemerkosaan/diakses 8 Mei 2019




DOI: https://doi.org/10.52447/promedia.v5i1.1625

Refbacks

  • There are currently no refbacks.