DIPLOMASI DUA BUDAYA: STUDI KASUS PERBANDINGAN STRATEGI DIPLOMASI POP CULTURE KOREA SELATAN DAN JEPANG DI INDONESIA
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang perbandingan strategi diplomasi pop culture yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Jepang. Pembahasan difokuskan pada pelaksanaan strategi Korean Wave dan Cool Japan dalam menyebarkann industri hiburannya ke berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, walaupun pada awalnya hanya untuk menaikkan citra positif negara di mata dunia.
Metode penelitian yang digunakan dalam proses penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif komparatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan data primer dalam bentuk situs resmi pemerintah maupun surat kabar nasional dan internasional yang mengungkapkan hasil wawancara, dan data sekunder dalam bentuk telaah pustaka (library research), yaitu dengan mengumpulkan seluruh data dari berbagai literatur yang telah diperoleh dari beberapa tempat penelitian, seperti buku, majalah, surat kabar harian, artikel ilmiah, situs internet, jurnal, dokumen, perjanjian dan makalah ilmiah, yang berkaitan langsung mengenai permasalahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Korean Wave dan Cool Japan mengekspansi industri hiburan yang mengandung nilai-nilai kebudayaan Korea dan Jepang dengan bantuan aktor-aktor dari negaranya, seperti pemerintah, swasta atau pebisnis, dan media. Aktor-aktor tersebut memiliki berbagai strategi yang membawa pengaruh terhadap perkembangan industri hiburan kedua negara.
Kata kunci : Korean wave, cool Japan, diplomasi budaya
ABSTRACT
This research describes about the comparison of Pop Culture Diplomacy Strategy which conduct by South Korea and Japan. This Explanation focused on The Strategy Implementation of Korean Wave and Cool Japan at spreading the Entertainment to country all around the world including Indonesia. This phenomenon had a goal to expand the economic rate even though for the first, it just for the positive imaging in the world.
The Research Methodology had used is comparative descriptive. The Data collection based on the primary data in government official site, national and international newspaper which have a data related to interview. The seconder data is library research by gathering whole data from several literature which got by some research spot. They’re such as book, magazine, newspaper, science article, internet site, journal, document, the agreement, and Science Paper which have a correlation to the subject research.
The result of this research shows the Korean Wave and Cool Japan had expanded the entertainment industry which have the culture value of Korea and Japan through the figure of actor from their own country. They’re such as Government, entrepreneur and even the businessman and also media. Those actors have several strategy which take the influence of the entertainment on those countries.
Full Text:
PDFReferences
Buku
Aziz, A. A. (2013). Hallyu: Sarana Peningkatan Daya Tarik Korea. Dalam Budaya Hallyu Korea. Yogyakarta: INAKOS (The International Association of Korean Studies in Indonesia) Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada.
Diamond, Louise and Mc Donald, John. (1996) Multi-Track Diplomacy : A System Approach to Peace – Third Edition. United States of America: Kumarian press.
Ibrahim, Idi Subandy. (2007). Budaya Populer Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
Leonard, Mark., Stead, Catherine., and Smewing, Conrad. (2002). Public Diplomacy. London: The Foreign Policy Centre.
Raditya, D. (2013). Hallyu, Citra Korea Di Mancanegara. Dalam Budaya Hallyu Korea. Yogyakarta: INAKOS (The International Association of Korean Studies in Indonesia) Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada.
Wibowo, W. (2013). K-Drama, Industri Kreatif Berbasis Budaya Populer. Dalam Budaya Hallyu Korea. Yogyakarta: INAKOS (The International Association of Korean Studies in Indonesia) Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada.
Yudhantara, R. L. (2010). Korean Wave (Hallyu) Sebagai Soft Diplomasi Korea Selatan. Dalam Politik dan Pemerintahan Korea. Yogyakarta: INAKOS (The International Association of Korean Studies in Indonesia) Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada.
Publikasi Elektronik
Aso, T. (2006). “A new look at cultural diplomacy: A call to Japan’s cultural practitioners”. Diakses dari http://mofa.go.jp/announce/fm/aso/speech0406-2.html pada tanggal 29 Juli 2018.
CNBN. (2014). “Korea Builds on Next Wave of Hallyu”. Diakses dari http://www.cnbn.com/2014/08/27/korea-builds-on-next-wave-of-hallyu.html pada tanggal 27 Juli 2018.
Culture and Globalization. Diakses dari http://www.globalization101.org/uploads/File/Culture/cultall2010.pdf pada tanggal 31 Maret 2018.
Fukase, Atsuko. “Tokyo Launches Cool Japan Investment Fund”. Wall Street Journal. Diakses dari http://blogs.wsj.com/japanrealtime/2013/11/18/tokyo-launches-cool-japan-investment-fund/ pada tanggal 8 Maret 2019.
Index Perception Analysts www.ipaebdesk.co.id
Japanese Station. Halaman 84. Diakses dari https://books.google.co.id pada tanggal 28 Juli 2018.
McGray, Douglas. (2009). “Japan’s Gross National Cool”. Foreign Policy, 1 Mei 2002. Diakses dari http://foreignpolicy.com/2009/11/11/japans-gross-national-cool pada tanggal 27 Juli 2018.
Mori, Y. (2000). “The general policy speech to the 150th session of Diet”. Diakses dari http://www.kantei.go.jp/jp/morisouri/mori_speech/2000/0921syosin.html pada tanggal 29 Juli 2018.
St. Michel, Patrick. “Japan’s Ministry of Cool”. The Atlantic, 19 Maret 2015. Diakses dari http://www.theatlantic.com/entertainment/archive/2015/3/japan-and-the-power-of-coolness/387664/ pada tanggal 8 Maret 2019.
The Korean Times. (2013). “Eximbank to Finance ‘Hallyu’ Businesses”. Diakses dari http://koreantimes.co.kr/www/news/biz/2013/02/602_130133.html pada tanggal 20 Juli 2018.
Artikel Jurnal
S Rana, Kishan. (2011). 21st Century Diplomacy A Practitioner‟s Guide Key: Studies in Diplomacy. Lorna Lloyd. Series Editor.
Shin, Gi-Wook. (2003). “The Paradox of Korean Globalization”. Asia/Pasific Research Center,
Susanthi, N. L. (2011). Gurita Budaya Populer Korea di Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.52447/gij.v4i2.3734
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office of Global Insight Journal:
Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Ilmu Sosial
Gedung UTA'45 Jakarta Lantai 4
Jl. Sunter Permai Raya, Jakarta 14350