Studi Kelayakan Kadar Air, Abu, Protein, Dan Timbal (Pb) Pada Sayuran Di Pasar Sunter, Jakarta Utara, Sebagai Bahan Suplemen Makanan
Abstract
Sayuran merupakan sumber serat pangan, vitamin, dan mineral yang mudah ditemukan pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh vitamin dan mineral dengan mudah, suplemen makanan merupakan jalan keluarnya. Studi kelayakan kadar air, abu, protein, dan timbal (Pb) pada sayuran di Pasar Sunter, Jakarta Utara, sebagai bahan suplemen makanan telah dilakukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, kandungan air tertinggi terdapat pada sampel batang bayam hijau, yaitu 95,35%, dan terendah terdapat pada sampel daun bayam merah, yaitu sebesar 86,85%. Untuk kandungan abu tertinggi terdapat pada sampel batang bayam hijau, yaitu 20,44%, dan terendah pada sampel kol, yaitu sebesar 7,13%. Untuk kandungan protein tertinggi terdapat pada sampel sawi, yaitu sebesar 42,68%, dan terendah pada sampel daun bayam merah, yaitu sebesar 0,5%. Sedangkan untuk kandungan logam berat timbal (Pb) tertinggi terdapat pada daun bayam hijau, yaitu sebesar 2,8266 μg/g dan kandungan logam berat timbal (Pb) terendah terdapat pada kol, yaitu sebesar 0,0047 μg/g. Sehingga dari data yang didapat, dapat diambil kesimpulan bahwa semua sampel sayuran layak dijadikan bahan suplemen makanan bila ditinjau dari kadar air, protein, dan cemaran logam berat timbal (Pb), sedangkan bila ditinjau dari kadar abu belum memenuhi kelayakan untuk dijadikan bahan suplemen makanan.
Kata kunci : timbal, suplemen makanan, sayuran, analisa ICP-OES
Full Text:
PDFReferences
Adila,Mirjani., Thamzil Laz dan Etyn Yunita. 2014. Kadar Unsur Timbal Pada Tanaman Kangkung Di Tiga Pasar Tradisional Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Jurnal Biologi Volume 7 No. 2.
Ahmed M, Singh S, Behari JR, Kumar A, Siddiqui M. 2007. Interaction of Lead with Some Essential Trace Metals in the Blood of Anemic Children from Lucknow, India. Clinica Chimica Acta377:92-97.
[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 2001. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington: The Association of Official Analytical Chemist, Inc.
[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 2005. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington: The Association of Official Analytical Chemist, Inc.
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Apriyantono, D. F A. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi IPB.
Arief, A. 1990. Hortikultura. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Aradea, A. 2014. Your Reliable Partner for Accredited Lab. Semarang: PT Merck Tbk.
Astawan, M. 2009. Ensiklopedia Gizi Pangan. Jakarta: Dian Rakyat.
Azhar, H., Widowati, I., & Suprijanto, J. 2012. Studi Kandungan Logam Berat Pb, Cu, Cr, Cd pada Kerang Simping (Amusium pleuronectes), Air dan Sedimen di Perairan Wedung Demak serta Analisis Maximum Tolerable Intake pada Manusia. Journal of Marine Research, 2(2), 35-44.
Bandini, Yusni, dan Nurudin Aziz. 2004. Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya.
Boss, C.B., Fredeen, K.J. 1997.Concepts, Instrumentation and Techniques in Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry, Perkin Elmer Co., United State America. Hal. (2-6), (2-10), (3-1).
Bradford, Marion.M. 1976. A Rapid and Sensitive Method for the Quantitation of Microgram Quantities of Protein Utilizing the Principle of Protein-Dye Binding. Analytical Biochemistry 72, 248-254.
Brady, James E. dan senese Fred. 2004. Chemistry, Matter and Its Changes, Fourt Edition. John Wiley & Son.Inc.
Cahyadi, M. 2004.Bahaya Pencemaran Timbal pada Makanan dan Minuman, (online),(http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0804/19/cakrawala/utama1.com diakses tanggal 13 Mei 2018).
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Jakarta: Erlangga.
Cherfi, Abdelhamid., Samira Abdoun, Ouardia Gaci. 2014. Food survey: Levels and potential health risks of chromium, lead, zinc, and copper content in fruits and vegetables consumed in Algeria . Journal of Food and Chemical Toxicology.http://dx.doi.org/10.1016/j.fct.2014.04.044
Christian, J.H.B. 1980. Reduced water activity. In J.H. Silliker, R.P. Elliot, A.C.p 79-90.
Clydesdale F M. 1998. Minerals: Their Chemistry and Fate in Food. [Dalam]. Smith K T. (ed).Trace Minerals in Foods. Marcel Dekker Inc, New York.
Connel dan Miller. 1995.Kimia dan Etoksikologi Pencemaran, diterjemahkan oleh Koestoer, S. Jakarta: Indonesia University Press.
Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Jakarta: UI-Press.
Desmiaty, Y., Ratnawati, J., Andini, P. 2002.Bayam Hijau. Seminar Nasional POKJANAS TOI XXVI: Universitas Jendral Achmad Yani.
de Man, J.M. (1997). Kimia Makanan. (Terjemahan dari Principles of Food Chemistry, diterjemahkan oleh Padmawinata, Prof. Dr. Kosasih). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2012. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
Edi, S. dan A. Yusri.2009. Budidaya Kangkung darat Semi Organik. Jambi: Prima Tani Kota Jambi 4.
Finster, M.E. Gray, K.A. Binns, H.J. 2004.Lead levels of edibles grown in contaminated residential soils: a field survey, Sci. Total. Environ. 320 245–257.
Ghasemidehkordi, Bahareh., Ali Akbar Malekirad, Habibollah Nazema, Mohammad Fazilatia,Hossein Salavati, Nabi Shariatifard, Mohammad Rezaeib, Yadolah Fakhrif, dan Amin Mousavi Khaneghah. 2018. Concentration of lead and mercury in collected vegetables and herbs from Markazi province, Iran: a non-carcinogenic risk assessment. Journal of Food and Chemical Toxicology, 113, 204-210.
Grubben GJH. 1994. Amaranthus L. In: Plan Resources of South East Asia. Siemonsma, J.S and K.Piluek (Eds). Prosea.Bogor, 82-86.
Haryanto, E., T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2001. Sawi dan Selada. Jakarta: Penebar Swadaya.
Heru, P dan Yovita, H., I. 2003. Hidroponik Sayuran Semusim Untuk Hobi dan Bisnis. Jakarta: Gramedia.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II. Terj. Badan Libang Kehutanan. Cetakan I. Jakarta Pusat: Koperasi karyawan Departemen Kehutanan.
Homan & Brogan, G. X. 1993. Lead Toxicity : Handbook of Medical Toxicology 1st edition. Boston: Little & Brown.
Hou, X dan Bradley T. Jones. 2000. Inductively Coupled Plasma/Optical Emission Spectrometry. Chichester : John Wiley & Sons Ltd.
Jarup, L., 2003. Hazards of heavy metal contamination. British Medical Bulletin. 68, 167–182.
Kohar, Indrajati., Poppy Hartatie Hardjo, dan Imelda Inge Lika. 2005. Studi Kandungan Logam Pb Dalam Tanaman Kangkung Umur 3 Dan 6 Minggu Yang Ditanam Di Media Yang Mengandung Pb. Makara, Sains Vol. 9 No. 2. Surabaya: Univesitas Surabaya.
Kusumaningrum, 2013. Pengaruh Pemberian Jus Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata L.) Dosis Bertingkat Terhadap Gambaran Makroskopis Dan Mikroskopis Gaster Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Kuning Telur Ayam [Skirpsi].Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Laren, Mc. 1986.The Colour Science of Dyes and Pigments, second edition. Adam HilgerLtd. Bristol.
Lehninger, A.L. 1990. Dasar-Dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Jakarta : Erlangga.
Lemmens, R.H.M.J. dan W.N. Soetjipto. 1992. Dye and Tannin Producing Plants. Di dalam Plant resources of Southeast Asia No.3.Wageningen.The Netherlands.Pudoc/Prosea.
Lidya, Marizca. 2012. Informasi Spesies. (Online) tersedia di : http://www.plantamor.com/index.php?plant=223 (12 Mei 2018). Plantamor.
Lingga, Lanny. 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Lowry, O. H., N. J., Rosebrough, A. L., Farr, R. J. Randall. 1951. Protein measurement with the folin phenol reagent. Journal of Biology and Chemistry. 193-265.
McDowall, Jill Anne. 2007. Supplement Use by Young Athletes. Journal of Sport Science and Medicine, 6: 337-342.
Mardja D. 2000. Pengaruh Jarak Dan Waktu Pemaparan Timbal (Pb) Pada Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Bayam (Amaranthus sp). ProjectReport. LP UniversitasAndalas.
Mason, Pamela. 1995. Handbook of Dietary Supplements, Vitamin, and Other Health Supplements. Australia: Blackwell Science Ltd.
Meloan, C.E., dan Y. Pomeranz. 1987. Food Analysis : Theory and Practice. Second Edition. New York: Van Nostrand Reinhold Company.146-147.
Mien, Mahmud, Hermana et al., (2009), Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Jakarta: PT Gramedia.
Muchtadi. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: CV Alfabeta.
Mukono J., Koeswadji H., Sugijanto, Laksminiwati E. 1991. Laporan Penelitian: Status Kesehatan dan Kadar Pb (timah hitam) Darah pada Karyawan SPBU di Jawa Timur. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Nielsen, S. Suzanne. 2010. Food Analysis Fourth Edition. London: Springer Science.
Nirmalayanti, Komang Ari., I Nengah Netera Subadiyasi, dan I Dewa Made Arthagama. 2017. Peningkatan Produksi Dan Mutu Tanaman Bayam Merah (Amaranthus amoena Voss.) Melalui Beberapa Jenis Pupuk Pada Tanah Inceptisols, Desa Pegok, Denpasar. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika Vol. 6 No. 1. Bali : Universitas Udayana.
Novita, Yuliani, Tarzan P. 2012. Penyerapan Logam Timbal (Pb) dan Kadar Klorofil Elodea canadensis pada Limbah Cair Pabrik Pulp dan Kertas.LenteraBio Vol. 1 No. 1. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 1–8.
Onggo, Tino Mutiarawati. 2010. Pengaruh Konsentrasi Larutan Berbagai Senyawa Timbal (Pb) terhadap Kerusakan Tanaman, Hasil dan Beberapa KriteriaKualitas Sayuran Daun Spinasia. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Priandoko, Deni Agung., Ni Made SusunParwanayoni dan I KetutSundra. 2013. Kandungan Logam Berat (Pb Dan Cd) Pada Sawi Hijau (Brassicarapa L. Subsp. Perviridis Bailey) Dan Wortel (Daucus Carrota L. Var. SativaHoffm ) Yang Beredar Di Pasar Kota Denpasar. Jurnal Simbiosis I (1) : 9-20
Ramteke, S., Sahu, B.L., Dahariya, N.S., Patel, K.S., Blazhev, B., Matini, L., 2016. Heavymetal contamination of vegetables. J. Environ. Protect. 7, 996.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi, dan Gizi. Bandung: ITB.
Rukmana, Rahmat. 1994. Kangkung. Yogyakarta: Kanisius.
Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Kubis Bunga dan Brokoli. Yogyakarta: Kanisius.
Rukmana, Rahmat. 2002. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Kanisius.
Rukmana, Rahmat. 2008. Bayam, Bertanam dan Pengolahan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
Saparinto, C. 2013. Gown Your Own Vegetables - Paduan Praktis Menenam Sayuran Konsumsi Populer di Pekaranagan. Yogyakarta: Lily Publisher. hal. 180.
Schonfeldt HC and B Pretorius. 2011. The Nutrient Content of Five Traditional South African Dark Green Leafy Vegetables— A Preliminary Study. Journal of Food Compositionand Analysis 24(8), 1141- 1146.
Sembiring, E. dan E. Sulistyawati. 2006. Akumulasi Pb dan pengaruhnya pada kondisi daun Swietenia macrophylla King. Bandung: Makalah pada Seminar Nasional Penelitian Lingkungan di Perguruan Tinggi ITB.
Setyawan, A. D. 2004. Pencemaran Logam Berat Fe, Cd, Cr, dan Pb pada Lahan Pertanian di Provinsi Jawa Tengah. Semarang: ISSN Enviro, 45-49.
Shah, F., Kazi TG, Afridi HI, Baig JA, Khan S, Kolachi Nida F. 2010. Environmental Exposure of lead and Iron Deficit Anemia in Children Age Ranged 1-5 Years: A Cross Sectional Study. The Science of the Total Environment408:5325- 5330.
Shakya, P.R., Khwaounjoo, N.M. 2013. Heavy metal contamination in green leafy vegetablescollected from different market sites of Kathmandu and their associated health risks. Sci. World 11, 37–42.
Sharma, R.K., Agrawal, M., Marshall, F.M., 2009. Heavy metals in vegetables collectedfrom production and market sites of a tropical urban area of India. Food Chem. Toxicol. 47, 583–591.
Sipter,E., E. Rozsa, K. Gruiz, E. Tatrai, E. Morvai. 2008.Site-specific risk assessment incontaminated vegetable gardens. Chemosphere71,1301–1307.
Sonawane, V.Y., 2015. Analysis of Heavy metals in vegetables collected from selectedarea around Dhulia, North Maharashtra, Maharashtra, India. Analysis 8, 1935–1939.
Standar Nasional Indonesia. 2009. SNI Nomor 7387-2009Tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Bahan Pangan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Sudarmadji, S. 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberti.
Sunarjono, Hendro. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wettstein, D. von., S. Gough, dan C.G. Kannagara. 1935. Chlorophyll Biosynthesis. The Plant Cell 7: 1039-1057.
Wicaksono, A. 2008. Penyimpanan Bahan Makanan Serta Kerusakan Selada. Fakultas Polteknik Kesehatan. Yogyakarta.
Widaningrum, Miskiyah, dan Suismono. 2007. Bulletin Teknologi Paska Panen Pertanian Vol. 3.
Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Yahaya, M., 2013. Heavy metal levels in selected green leafy vegetables obtained from Katsina central market, Katsina,
North-western Nigeria. Afr. J. Pure Appl. Chem. 7, 179–183.
Zheng, N., Wang, Q., Zheng, D., 2007. Health risk of Hg, Pb, Cd, Zn, and Cu to theinhabitants around Huludao Zinc Plant in China via consumption of vegetables. Sci. Total Environ. 383, 81–89
DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v2i2.1910
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Online ISSN : 2502-8421