FORMULASI SEDIAAN KOSMETIK KRIM DARI EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnata ) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan (nilai IC50) dan konsentrasi sediaan krim yang stabil dari ekstrak daun matoa (Pometia pinnata).Daun matoa(Pometia pinnata) dibuat ekstrak dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi. Selanjutnya, Uji Aktivitas Antioksidan dilakukan terhadap ekstrak etanol 96% daun matoa (Pometia pinnata) menggunakan metode peredaman radikal DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) secara spektrofotometri pada λ maksimal 518,00 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukan nilai IC50 dari Ekstrak etanol 96% daun matoa(Pometia pinnata) adalah 54,63 µg/mL dan digolongkan memiliki aktivitas antioksidan kuat. Salah satu fungsi senyawa dengan aktivitas sebagai antioksidan yaitu mencegah penuaan dini akibat kerusakan sel-sel kulit oleh radikal bebas sehingga dilakukan formulasi sediaan kosmetik krim dari ekstrak daun matoa dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% yang kemudian diuji stabilitas fisiknya meliputi Organoleptis, Homogenitas, pH dan Viskositas selama 12 minggu pada suhu dingin, suhu ruang dan suhu tinggi. Hasil uji stabilitas menunjukan sediaan krim ekstrak etanol 96% daun matoa (Pometia pinnata) pada berbagai variasi konsentrasi dan suhu penyimpanan memenuhi syarat setiap parameter uji, namun sedian krim dengan konsentrasi 0,5%, 1% dan 1,5% yang disimpan pada suhu ruang lebih baik.
Kata kunci: Flavonoid, Antioksidan, Daun Matoa (Pometia pinnata), Krim, Stabilitas Fisik KrimFull Text:
PDFReferences
Badan POM RI. 2011. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Badan POM RI : Jakarta
Blois, M.S. 1958. Antioxidant Determinations by The Us of a Stable Free Radical, Nature, 181 : 1199-1200
BPTP Papua Barat. 2010. Mengenal Matoa Lebih Dekat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat : Timika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departeman Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Farmakope Indonesia edisi III.Departeman Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
Farnsworth N R . 1966. Boilogical and phytochemical screening of plants. Journal of Pharmaucetical Science.Vol 55. No.3 (Pages 163- 264). Reheis Chemical Company : Chicago.
Jayuska A, Sayekti E dan Rahimah. 2013. Karakterisasi Senyawa Flavonoid Hasil Isolat dari Fraksi Etil Asetat Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst)
Kawamura F, Shaharuddin N.A, Sulaiman O, Hashim R and Ohara S. 2010. Evaluation on Antioxidant Activity, Antifungal Activity ant total Phenol of 11 Selected Commercial Malaysian Timber Species, JARQ 44 (3), 319-324.
Kedare S.B and Singh R.P. 2011. Genesis and Development of DPPH Method of Antioxidant assay.Journal of food Science and Technology, 48 (4), 412-422.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J. and Quinn M., E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Lexi-Comp: American Pharmaceutical Association, Inc., Page 418, 685.
Soewoto S.2001. Antioksidan Eksogen sebagai lini pertahanan kedua dalam menanggulangi peran radikal bebas. Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran UI : Jakarta
Suedee A, Tewtrakul S and Pharkphoom P. 2013. Anti-HIV-1 integrase compound from Pometia pinnata leaves. Pharmaceitical Biology, 51(10), 1256-1261
Syamsuni A.H. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Variany G. 1999. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari daun Pometia pinnata J.R&G.Forst.Nomor 1785.Media Penelitian Herbal Fakultas Farmasi UGM.
DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v3i2.1916
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Online ISSN : 2502-8421