PENGARUH PENGGUNAAN PATI BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP SIFAT, STABILITAS FISIK DAN DISOLUSI TABLET VITAMIN B1 SECARA CETAK LANGSUNG

Lilih Rinawasih Kadiwijati

Abstract


Vitamin B1 (Thiamin HCl) adalah golongan vitamin yang digunakan untuk berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi tiamin. Pembuatan tablet Vitamin B1 dengan menggunakan pengikat pati biji alpukat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatan fungsi dan kegunaan pati biji alpukat dalam bidang farmasi. Telah dilakukan pembuatan tablet Vitamin B1 dengan menggunakan pati biji alpukat sebagai pengikat dengan tiga formula konsentrasi 5%, 10% dan 15% serta formula kontrol menggunakan HPC – LM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat formula tablet Vitamin B1 memenuhi persyaratan pengujian stabilitas selama 6 minggu, yaitu uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan , kerenyahan, waktu hancur dan zat aktif terlalut yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dan United States Pharmacopeia. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa biji alpukat dapat digunakan sebagai pengikat pada pembuatan tablet Vitamin B1.

 

Kata kunci: Pati biji alpukat, pengikat, tablet vitamin B1, cetak langsung

Full Text:

PDF

References


Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Likuida – Smeisolida. Bandung. Unit Bidang Ilmu Teknologi Farmasi ITB. 316-335, 376-384.

Andy, C., Hie, M.I., Verawati. 2013. Pengaruh pH dan Jenis Pelarut pada Perolehan dan Karakterisasi Amilum dari Biji Alpukat. Laporan Penelitian. Bandung. Universitas Katolik Parahyangan. 31 -32

Ansel, H. C., 1985, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Edisi 4, UI-Press, Jakarta, 112-155. 291-293.

Aulton ME. 2002. Pharmaceutics: the Science of Dosage Form Design. 2nd Edition. Edinburgh. Churchill Livingstone. 296- 305.

Anwar, Efionora. 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta. Dian Rakyat. Hal: 196, 264-267

Benget, Vivekananda. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Bacillus cereus dan Vibrio cholera dengan Variasi Pengekstrak. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya. 2-3

Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 5. Jakarta. Pestaka Bunda. 3 - 4

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 338, 1265 - 1266

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta. Dirjen POM. hlm. 10-31.

Departemen Kesehatan RI. 2001. Inventaris tanaman obat Indonesia (1). Jilid 2. Jakarta. Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hlm. 265

Ganiswarna, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 271-288 dan 800-810, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 271-288 dan 800-810

Kadiwijati, L, R. 2015. Perkembangan Orally Disintegrating Tablet (ODT) Kombinasi Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L) dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhizae) serta Uji Aktivitas terhadap Streptococcus pygones dan Candida albicans. Skripsi. Jakarta. Universitas Pancasila. 60 - 61

Kartika, Dyah, Hana. 2012. Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) sebagai Pengikat terhadap Karakteristik Fisik Granul dan Tablet Ekstrak Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica Linn.).Jurnal. Yogyakarta. Majalah Obat Tradisional. 17(2), 22 – 26

Kibbe, A. H., 2000. Handbook of Pharmaceutical Exipients. Third Edition. London. Pharmaceutikal Press. 522 -523

Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua. Jakarta. UI Press. 1091-1098

Leroy W.S and S.D Glenn. 1931. Chemical Composition of Avocado Seed. Chemical laboratory. Los Angeles. University of Southern California.

Lubis, L, M. 2008. Ekstraksi Pati dari Biji Alpukat. Karya Ilmiah. Medan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 13 – 15

Novitasari, Maya. 2014. Formulasi Tablet Asetosal dengan Pengikat Pati Pragelatinisasi Singkong menggunakan Metode Kempa Langsung. KTI. Jakarta. Poltekkes Kemenkes Jakarta II. 25.

The United State Pharmacopeial Convention. 2006. The United States Pharmacopeia (USP). 30th Edition. United States. 1209-1210.

Rachman, Farida. 2007. Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dan Suhu Pengeringan terhadap Mutu Amilum Biji Alpukat (Persea Americana Mill). Skripsi. Medan. Universitas Sumatra Utara. 29-31

Siregar CJP, Wikarsa S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta. EGC . Hal. 90, 98-110.

Soekemi, R.A., dkk. Tablet. Mayang Kencana. Medan. 1987. 2-4, 41, 49.

Voight R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Ed V, diterjemahkan oleh Noero no S. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 337-338

Wade, A. and Weller, P.,2003. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 4th edition. Washington. American Pharmaceutical Association 231, 310-313,

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 206




DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v3i1.1921

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Online ISSN : 2502-8421

 

Pengunjung