STUDI KELAYAKAN KADAR AIR, ABU, PROTEIN, DAN KADMIUM (Cd) PADA SAYURAN DI PASAR SUNTER, JAKARTA UTARA SEBAGAI BAHAN SUPLEMEN MAKANAN
Abstract
Sayuran merupakan bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Sayuran berperan penting sebagai sumber serat, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Suplemen makanan adalah produk jadi yang dikonsumsi untuk melengkapi makanan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan sampel bayam hijau, bayam merah, kangkung, kubis, selada, dan sawi hijau yang diperoleh dari Pasar Sunter Jakarta Utara. Metode yang telah dilakukan dalam studi kelayakan ini mencakup : pengujian kadar air, abu, protein, termasuk logam berat kadmium (Cd). Dari penelitian ini didapatkan kadar air terendah pada daun bayam merah yaitu sebesar 86,85 %. Kadar abu terendah pada kubis yaitu sebesar 7,13 %. Kadar protein terendah pada daun bayam merah yaitu sebesar 0,5 %. Logam berat kadmium (Cd) terendah pada kubis yaitu sebesar 0,0022 ppm. Batas maksimum logam kadmium (Cd) yang ditentukan dalam SNI 7387:2009, yaitu 0,2 mg/kg atau 0,2 ppm.
Kata kunci : sayuran, suplemen makanan, kadmium, ICP-OES
Full Text:
PDFReferences
Anantasinkul, Nawaporn and Hansa Chaivanit. 2008. Guidandance for Method Validation in Chemical Analysis. Thailand: Bureau of Cosmetics and Hazardous Subtances, Department of Medical Sciences, Ministry of Public Health.
AOAC. 2005. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemists. Editor: Horwitz, W and G. W Latimer, Jr. Published by AOAC International. 18th Edition. USA.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1979. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bharata Karya Aksara. 57 hlm.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1996. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan mengenai Suplemen Makanan. Jakarta: Depkes RI.
Direktorat Gizi Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Fennema, Owen R. 1996. Food Chemistry Third Edition. Marcel Dekker Inc. New York.
Gardjito, M., Widuri, H., Ryan, S. 2015. Penanganan Segar Holtikultura Untuk Penyimpanan dan Pemasaran. PT. Fajar Interpratama Mandiri.
Harjana, Dadan. 2016. Kandungan Gizi dan Manfaat Kangkung. Diakses pada 22 Mei 2018.
Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No. 3, Desember.
Kohar, I., Poppy H.H., dan Imelda I.L. 2005. Studi Kandungan Logam Pb Dalam Tanaman Kangkung Umur 3 Dan 6 Minggu Yang Ditanam Di Media Yang Mengandung Pb. Makara Sains.
Kriswarini, R., D., Djamaludin, A.2010. Validasi Metoda XRF (X-Ray Fluorescence) Secara Tunggal dan Simultan untuk Analisis Unsur Mg, Mn dan Fe dalam Paduan Aluminium. Prosiding Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta.
Liong S, Noor A, Taba P dan Zubair H. 2009. Dinamika Akumulasi Kadmium Pada Tanaman Kangkung Darat. Indonesia Chimica Acta.
McCurdy, S.M., Peutz, J.D., Wittman, G. 2009. Storing Food for Safety and Quality.
McDowall, Jill Anne. 2007. Supplement Use by Young Athletes. Journal of Science and Medicine, 6: 337-342.
USDA [United States Department of Agriculture]. 2010. Egg Nutrient and Trends. USDA Publisher, New York.
Utama, C.S. dan A. Mulyanto. 2009. Potensi Limbah Kubis dan Sawi sebagai starter Fermentasi. J. Kesehatan Unimus. Vol.2, No.1 : 6-13.
Warsito, Rindiani, Nurdyansyah. 2015. Ilmu Makanan Dasar. Yogyakarta: Nuha Medika
Widaningrum, Miskiyah, dan Suismono. 2007. Bulletin Teknologi Paska Panen Pertanian Vol, 3.
Yusni, Bandini. Nurudin, Azis. 2001. Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya.
DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v3i2.1933
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Online ISSN : 2502-8421