Identifikasi Rhodamin B pada Sediaan Lipstik yang Beredar di Pasar Jakarta Utara dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis

Nina Jusnita

Abstract


Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar atau berfluoresensi. Rhodamin B umumnya digunakan sebagai pewarna pada industri tekstil dan pembuatan kertas. Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada paparan jangka pendek dan memiliki efek karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Rhodamin B dalam lipstik yang beredar di Pasar Jakarta Utara. Sampel diambil secara purposive sampling dan didapatkan 25 sampel berwarna merah yang tidak memiliki nomor notifikasi. Untuk mengidentifikasi adanya Rhodamin B digunakan metode kromatografi lapis tipis dengan menggunakan Silika Gel G 60 F254 sebagai fase diam dengan menggunakan dua eluen sebagai fase gerak yaitu eluen I (campuran etil asetat-metanol-[Amonia 25% - air(3:7)] (15:3:3) v/v/v dan eluen II (campuran n-butanol-etanol-air-asam asetat glasial (60:10:20:0,5) v/v/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 sampel lipstik yang diidentifikasi terdapat empat sampel lipstik yang teridentifikasi mengandung  Rhodamin B.

Kata Kunci : Rhodamin B, Lipstik, Kromatografi Lapis Tipis

 

Rhodamine B is a synthetic dye in the form of crystal powder, green or reddish purple, odorless and in solution will be bright red or fluorescent. Rhodamine B usually used as a dye in textiles and paper.Rhodamine B can cause irritation in the short-term exposure and has carcinogenic effects. The aim of this study is to determine whether there is Rhodamine B in a lipstick in the markets of North Jakarta. The method used is observational descriptive. Sample was taken by purposive sampling and obtained 25 red samples that do not have a notification number. In order to identify Rhodamine B, thin layer chromatography method was applied using silica gel GF254 as stationary phase with two eluents as a mobile phase namely eluent I (mixture of ethyl acetate-metanol-[Ammonia 25% - water (3:7)] (15:3:3) v/v/v and eluent II ( mixture of n-butanol-ethanol-water-glacial acetic acid (60:10:20:0.5) v/v/v. The results showed that out of 25 samples of lipsticks being identified, there are four samples that contain Rhodamine B.

Keywords : Rhodamin B, Lipstick, Thin Layer Chromatograpy


Full Text:

PDF

References


Info POM. 2014. Penggunaan Rhodamin B pada Kosmetik. Badan POM, Vol.15, No. 4

Muliyawan dewi dan Suriana dewi. 2013. A-Z tentang kosmetik. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta. Jakarta.

Praja Denny indra. 2015. Zat Aditif makanan, manfaat dan bahayanya. Garudhawacana. Yogyakarta. 35 – 38

Republik Indonesia. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. HK.03.1.23.08.11.07517.tahun 2011 tentang persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

Republik Indonesia. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. HK.03.1.23.08.11.07331.tahun 2011 tentang persyaratan Metode Analisis Kosmetik.

Rohman, Abdul. 2007. Kimia farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 353 – 376.




DOI: https://doi.org/10.52447/inspj.v1i2.639

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright@ Pusat Penelitian Fakultas Farmasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Online ISSN : 2502-8421

 

Pengunjung