TIGA TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI ANALISA KINERJA DAN PENGELOLAAN SISTEM POLITIK

Efriza Efriza

Abstract


Abstract: This paper attempts to evaluate the performance of the political system of Jokowi government. According to the authors, Jokowi-JK government today has quite managed to prove the consistency of its performance and that is the implementation of the spirit of the cabinet work, but failed in the commitment of the cabinet formation of work such as not sharing power. This study found that manage the territory support of Jokowi more likely to choose the concept of win-win solution, to bring together the diverse interests of a demand towards the political system Perspective theory applied is the Political System Analysis of David Easton and Structural and Functional Analysis of Gabriel Almond; to explain the working of the political system of Jokowi governance.

Keywords: Political Systems, Political Systems and Environment, Jokowi Government

 

 

Abstrak: Tulisan ini mencoba mengevaluasi kinerja sistem politik pada pemerintahan Jokowi. Menurut penulis, pemerintahan Jokowi-JK saat ini telah cukup berhasil membuktikan konsistensi kinerja dan kerjanya yang merupakan implementasi dari semangat kabinet kerja, tetapi gagal dalam komitmen pembentukan kabinet kerjanya seperti tidak bagi-bagi kekuasaan.Penelitian ini menemukan bahwa dalam mengelola wilayah dukungan Jokowi lebih cenderung memilih konsep win-win solution, untuk mempertemukan beragam kepentingan dari suatu tuntutan terhadap sistem politik. Perspektif teori yang diterapkan adalah Analisis Sistem Politik dari David Easton dan Analisis Struktural Fungsional dari Gabriel Almond; untuk menjelaskan kerja sistem politik dari pemerintahan Jokowi.

Kata Kunci: Sistem Politik, Sistem Politik dan Lingkungan, Pemerintahan Jokowi

Abstract:This paper attempts to evaluate the performance of the political system of Jokowi government. According to the authors, Jokowi-JK government today has quite managed to prove the consistency of its performance and that is the implementation of the spirit of the cabinet work, but failed in the commitment of the cabinet formation of work such as not sharing power. This study found that manage the territory support of Jokowi more likely to choose the concept of win-win solution, to bring together the diverse interests of a demand towards the political system Perspective theory applied is the Political System Analysis of David Easton and Structural and Functional Analysis of Gabriel Almond; to explain the working of the political system of Jokowi governance.

Keywords: Political Systems, Political Systems and Environment, Jokowi Government

 

 

Abstrak: Tulisan ini mencoba mengevaluasi kinerja sistem politik pada pemerintahan Jokowi. Menurut penulis, pemerintahan Jokowi-JK saat ini telah cukup berhasil membuktikan konsistensi kinerja dan kerjanya yang merupakan implementasi dari semangat kabinet kerja, tetapi gagal dalam komitmen pembentukan kabinet kerjanya seperti tidak bagi-bagi kekuasaan.Penelitian ini menemukan bahwa dalam mengelola wilayah dukungan Jokowi lebih cenderung memilih konsep win-win solution, untuk mempertemukan beragam kepentingan dari suatu tuntutan terhadap sistem politik. Perspektif teori yang diterapkan adalah Analisis Sistem Politik dari David Easton dan Analisis Struktural Fungsional dari Gabriel Almond; untuk menjelaskan kerja sistem politik dari pemerintahan Jokowi.

Kata Kunci: Sistem Politik, Sistem Politik dan Lingkungan, Pemerintahan Jokowi


Full Text:

PDF

References


A. Buku

Asshiddiqie, Jimly, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Basri, Seta, Sistem Politik Indonesia, Depok: Indiepublishing, 2012.

Darmawan, Ikhsan, Analisa Sistem Politik Indonesia, Bandung: Alfabeta, 2013.

Faisal, Sanipah, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, Malang: YA3 Malang, 1990.

Fatah, Eep Saefulloh, Gambar Skema Sistem Politik Indonesia, 2014.

Hanan, Djayadi, Menakar Presidensialisme Multipartai Di Indonesia: Upaya Mencari Format Demokrasi yang Stabil dan Dinamis dalam Konteks Indonesia, Bandung: Mizan, 2014.

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Heywood, Andrew, Politik (Edisi Keempat), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

Maksudi, Beddy Iriawan, Sistem Politik Indonesia, Pemahaman Secara Teoretik dan Empirik, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013.

Mas’oed, Mohtar, dan MacAndrews, Colin, Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001.

Sjamsuddin, Nazaruddin, Hamid, Zulkifli, dan Pribadi, Toto, Sistem Politik Indonesia, Jakarta: Karunika, 1988.

B. Artikel Jurnal, Surat Kabar, dan Sumber Online

Agustino, Leo, Satu Tahun Pemerintahan Jokowi: Transaksional dan Transformasional, dalam Analisis CSIS, Vol. 44, No. 4/2015.

Efriza, Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Politik Jokowi, dalam Prosiding Seminar Nasional ke-13 STIP-AN Tahun 2017, “Membangun Kualitas dan Karakter Pemimpin Pemerintahan sebagai Pamong Bhineka Tunggal Ika,” Jakarta, 20 September 2017.

Hanan, Djayadi, Setahun Pemerintahan Joko Widodo Tiga Tantangan Jokowi, dalam Koran Tempo, 27 Oktober 2015.

Lesmana, Tjipta, Tuna-Empati: Kelemahan Utama Pemimpin Indonesia, dalam Jurnal Politika, Menimbang Kepemimpinan Politik, Vol. 10, No. 1/2014.

Koran Tempo, Pengesahan Perpu Kebiri, Pemerintah Siapkan Tiga Aturan Pelaksana, 13 Oktober 2016.

Koran Tempo, BBM Satu Harga Di Papua, 19 Oktober 2016.

Koran Tempo, Editorial: Bunga-bunga Dua Tahun Jokowi, 20 Oktober 2016.

Koran Tempo, Kubu Trump Wacanakan Pendataan Imigran Muslim, 18 November 2016.

Koran Tempo, Jokowi Belum Berniat Depak PAN, 2 November 2017.

Koran Tempo, Setahun Konsolidasi Politik, 26 Oktober 2015.

Majalah Tempo, Heboh Menteri Indo-Amerika, 22-28 Agustus 2016.

Majalah Detik, Optimisme Baru, Edisi 151, 20-26 Oktober 2014.

Warta Kota, Koalisi Partai Politik Pendukung Pemerintah: KIH Ganti Nama Jadi P4, 14 November 2015.

Kuwado, Fabian Januarius, Ini Alasan Pemerintahan Jokowi Impor 500.000 Ton Beras, dalam http://nasional.kompas.com/read/2018/01/16/09133911/ini-alasan-pemerintahan-jokowi-impor-500000-ton-beras, (diakses tanggal 12 Februari 2018)

C. Wawancara

Darmawan, Ikhsan, dosen ilmu politik Universitas Indonesia, tanggal 27 Oktober 2015, Jakarta.

Susanti, Bivitri, Dosen Hukum Tata Negara di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, tanggal 8 Januari 2016, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.52447/ijpa.v4i1.1133

Refbacks

  • There are currently no refbacks.