Tata Kelola Smart City Dalam Perspektif Collaboratif Governance

Firman Firman, Restu Rahmawati

Abstract


Kajian ini membahas tentang tata kelola smart city dalam perspektif collaborative governance dengan tujuan untuk menganalisis peran kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat dalam mencapai pembangunan kota pintar yang berkelanjutan dan inklusif. Pertama, artikel ini menjelaskan karakteristik smart city yang meliputi penggunaan teknologi digital, infrastruktur terhubung, dan pengumpulan dan analisis data yang cerdas. Kajian ini juga menjelaskan hubungan antara collaborative governance dan smart city. Collaborative governance memungkinkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan masyarakat umum dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan implementasi inisiatif smart city. Keuntungan dan manfaat collaborative governance dalam konteks smart city, termasuk inovasi teknologi, pelayanan publik yang lebih baik, dan peningkatan partisipasi masyarakat, juga dianalisis. Kesimpulan dari artikel ini menekankan pentingnya collaborative governance dalam mencapai tujuan pembangunan kota pintar yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang lebih baik. Artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang tata kelola kota pintar dalam perspektif collaborative governance, memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam membangun kota pintar yang berkelanjutan dan inklusif.


Keywords


Smart City, Collaborative Governance, Partisipasi. Keberlanjutan

References


Alfaro Navarro, J. L., López Ruiz, V. R., & Nevado Peña, D. (2017). The effect of ICT use and capability on knowledge-based cities. Cities, 60, 272–280. https://doi.org/10.1016/j.cities.2016.09.010

Amsler, L. B. (2016). Collaborative governance: Integrating management, politics, and law. Public Administration Review, 76(5), 700–711.

Aurigi, A. (2005). Competing urban visions and the shaping of the digital city. Knowledge, Technology & Policy. https://doi.org/10.1007/s12130-005-1013-z

Barnes, M., Skelcher, C., Beirens, H., Dalziel, R., Jeffares, S., & Wilson, L. (2008). Designing citizen-centred governance (full report). Joseph Rowntree Foundation, 1–6. http://eprints.brighton.ac.uk/10658/

Bevir, M. (2012). Governance: A very short introduction. OUP Oxford.

Cohen, B. (2015). Boyd Cohen: “The Smart City Wheel.” The Smart City Wheel.

Dameri, R. P., & Rosenthal-Sabroux, C. (2017). How to Create Public and Economic Value with High Technology in Urban Space. In Progress in IS (Vol. 46, Issue 8). http://www.dbpia.co.kr/Article/NODE07226010

Dunleavy, P., Margetts, H., Bastow, S., & Tinkler, J. (2011). Digital Era Governance: IT Corporations, the State, and e-Government. Digital Era Governance: IT Corporations, the State, and e-Government, 1–304. https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780199296194.001.0001

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1), 1–29.

Engagement, E. (2012). Lawrence Technological University College of Management An Exploratory Case Study on the Influence of Sustainability on.

Firman, F., Sumatono, S., Muluk, M. K., & Setyowati, E. (2022). Smart Governance: A Study of the Jakarta Smart City During the Covid-19 Pandemic. KnE Social Sciences, 2022, 491–502. https://doi.org/10.18502/kss.v7i5.10573

Firman, Rahmawati, R., & Trijayanto, D. (2017). Penerimaan dalam E-Goverment (Studi Fenomenologi pada Pengguna Layanan Terpadu Satu Pintu di BPTSP DKI Jakarta). Promedia, III(2), 274–302.

Giffinger, R., et. all. (2007). Smart cities: ranking of European mid-sized cities. Vienna University of Technology, October, 28. https://doi.org/10.1016/S0264-2751(98)00050-X

Marshall, B. K., Picou, J. S., & Schlichtmann, J. R. (2004). Technological disasters, litigation stress, and the use of alternative dispute resolution mechanisms. Law and Policy. https://doi.org/10.1111/j.0265-8240.2004.00013.x

Rahmawati, R., & Firman, F. (2017). Analisis Impelementasi Kebijakan Aplikasi Qlue Di Wilayah Jakarta Utara. ARISTO. https://doi.org/10.24269/aristo.v/1.2017.10

Tajuddin, M. (2019). Model Blue Print Smart City Pemerintah Daerah Berbasis Four Stage Method (FSM) yang Sustainable. J. Sist. Inf. Bisnis, 9(1), 63–70.




DOI: https://doi.org/10.52447/ijpa.v9i1.6903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.