Penyuluhan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Bahaya Merokok bagi Saluran Pernapasan di SMA Negeri 41 Jakarta
Abstract
nfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia, terutama pada kelompok usia anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah dan dapat menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, demam, serta sesak napas. Faktor perilaku seperti kebiasaan merokok berperan besar dalam memperburuk kondisi saluran pernapasan. Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, karbon monoksida, dan benzena, yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, mengiritasi jaringan paru, serta meningkatkan risiko terjadinya ISPA baik pada perokok aktif maupun pasif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023), prevalensi perokok remaja usia 10–18 tahun mencapai 7,4%, menandakan pentingnya edukasi kesehatan untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang bahaya merokok dan pentingnya menjaga kesehatan pernapasan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SMA Negeri 41 Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2025 dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa terhadap ISPA dan bahaya merokok. Metode pelaksanaan dilakukan melalui penyuluhan interaktif yang meliputi presentasi, diskusi, pre-test, dan post-test. Materi mencakup pengertian ISPA, penyebab, faktor risiko, gejala, serta cara pencegahan, disertai dengan penjelasan mengenai dampak zat berbahaya dalam rokok terhadap sistem pernapasan. Evaluasi hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan dari rata-rata nilai pre-test 76,3% menjadi 92,6% pada post-test. Peningkatan terbesar terjadi pada pemahaman siswa mengenai pencegahan ISPA dan hubungan antara rokok dan gangguan pernapasan. Hasil ini menunjukkan bahwa metode edukasi interaktif sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap kesehatan paru-paru dan pentingnya menjauhi rokok. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bebas asap rokok, serta menjadi contoh program edukasi berkelanjutan di masyarakat.
Full Text:
XMLDOI: https://doi.org/10.52447/km.v5i2.8886
Refbacks
- There are currently no refbacks.

