ANALISIS INDIKATOR KEUANGAN PERUSAHAAN MIGAS PETRONAS MALAYSIA, PERTAMINA INDONESIA DAN THAI OIL THAILAND DALAM FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH DUNIA (Studi Komparasi)

Susanto Wibowo

Abstract


ABSTRAK

Fluktuasi atau gejolak harga minyak dunia mengalami turbulensi yang sulit untuk di prediksi saat ini. Peran manajemen dalam mengelola kinerja keuangan perusahaan-perusahaan minyak raksasa di kawasan Asia Tenggara juga mengalami penyesuaian-penyesuaian dalam operasi perusahaannya agar tetap efektif.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat indikator keuangan perusahaan minyak terbesar di negara-negara  kawasan ASEAN. Proses pengumpulan data sampel menggunakan metode “purposive sampling”dengan sampel data perusahaan minyak Indonesia (Pertamina), Malaysia (Petronas) dan Thailand (Thaioil). Data series laporan keuangan menggunakan periode 2010-2014 dengan alat uji menggunakan analisis uji non-parametrik.

Hasilnya menunjukkan indikator keuangan ketiga negara terdapat perbedaan yang signifikan dan tidak signifikan dan indikator kinerja keuangan menunjukkan Petronas Malaysia sangat baik dalam: DR (debt ratio), NPM (net profit margin), ROI (return on investment), ROE (return onequity) dan TATO (total assets turnover) dibandingkan dengan Pertamina Indonesia dan Thai Oil Thailand akan tetapi Pertamina (Indonesia) lebih baik dalam NPM (net profit margin dan ROE (return onequity) dibandingkan dengan Thaioil (Thailand). Akan tetapi Thai Oil Thailand lebih baik nilai CR (current ratio) bila dibandingkan dengan Petronas Malaysia maupun Pertamina Indonesia.

 

Kata Kunci: : Rasio Keuangan, Du Pont System, Kinerja keuangan

 

 

ABSTRACT

Fluctuation or volatility in world oil prices experienced turbulence that is difficult to predict at this time. Management role in managing the financial performance of the giant oil companies in the Southeast Asian region also experienced adjustments in its operations in order to remain effective.

This study aims to look at the financial indicators of the largest oil companies in the countries of the ASEAN region. Sample data collection process using the "purposive sampling" with a data sample Indonesian oil company (Pertamina), Malaysia (Petronas) and Thailand (Thaioil). The data series using the financial statements for 2010-2014 by the test equipment using non-parametric test analysis.

The result shows the financial indicators of the three countries there are significant differences and no significant and financial performance indicators show Petronas Malaysia is very good in the DR (debt ratio), NPM (net profit margin), ROI (return on investment ), ROE (return onequity) and TATO (total asset turnover) compared with Pertamina Indonesia and Thai Oil Thailand but Pertamina (Indonesia) is better in the NPM (net profit margin and ROE (return onequity) compared with Thai Oil (Thailand). But Thai Oil Thailand better value CR (current ratio) when compared with Malaysia Petronas and Pertamina Indonesia.

Keywords: Financial Ratios, Du Pont System, Financial Performance


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.