BODY SHAMING DI DUNIA MAYA: STUDI NETNOGRAFI PADA AKUN YOUTUBE RAHMAWATI KEKEYI PUTRI CANTIKA
Abstract
Body shaming atau mencela orang lain atas penampilan fisik hingga saat ini masih banyak ditemui baik didunia nyata maupun dunia maya. Memberikan komentar baik positif maupun negatif, menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari penggunaan media sosial. Beragam komentar diberikan pelaku body shaming mulai dari penampilan fisik, fat shaming, wajah, kulit tubuh, hidung dan semua yang melekat pada anggota tubuh. Korban body shaming tidak hanya artis terkenal, namun juga influencer maupun pengguna media sosial lain tidak lepas dari komentar netizen. Seperti yang dialami oleh Rahmawati kekeyi putri. Beauty blogger yang mengupload tutorial make up yang “anti mainstream” ini juga mendapatkan body shaming. Penelitian ini, mencoba memetakan jenis dan pola body shaming yang diterima oleh Rahmawati Kekeyi Putri, dengan menggunakan pendekatan netnografi dari youtube milik Rahmawati Kekeyi Putri. Hasil kajian menunjukkan, bahwa masih banyak netizen yang melakukan body shaming, dengan komentar yang beragam.
Kata kunci: Body shaming, youtube, beauty vlogger, netnografi
Body shaming or denouncing others for their physical appearance is still widely found in both the real world and cyberspace. Giving comments, both positive and negative, becomes a part that is not separated from the use of social media. Various comments were given by the body shaming actors starting from physical appearance, fat shaming, face, skin, nose and all that are attached to the limbs. Body shaming victims are not only famous artists but also influencers and other social media users cannot be separated from netizens' comments. As experienced by Rahmawati kekeyi putri. Beauty bloggers who upload makeup tutorials that are "anti-mainstream" also get body shaming. This research, trying to map the type and pattern of body shaming received by Rahmawati Kekeyi Putri, by using a netnographic approach from youtube owned by Rahmawati Kekeyi Putri. The results of the study show that there are still many netizens who do body shaming, with various comments.
Keywords: Body shaming, youtube, beauty vlogger, netnography
Full Text:
PDF 166-188 (Bahasa Indonesia)References
Evelina, Widya. Etnografi Komunikasi dan netnografi. https://communication.binus.ac.id/2018/09/24/etnografi-komunikasi-dan-netnografi/. Diakses 27 November 2018.
D. Hymes, “Models of the interaction of language and social life,” in Directions in sociolinguistics: The ethnography of communication., J. J. G. and D. Hymes, Ed. New York: Holt, Rinehart & Winston, 1972, pp. 35–71.
A. Bajari, “THREE C ’ s ON TELEVISON AND INTERNET,” Pattaya, Thailand
A. Bajari, “Language Provocation on Football Fanatic Fans ( Study of Virtual Communication Ethnography on Facebook of Football Fans Club in Indonesia ),” in Proceedings of the 3rd World Conference on Media and Mass Communicatio, 2017, vol. 2, pp. 1–12.
http://www.bullyingstatistics.org/content/fat-shaming-and-body-shaming.html, diakses 27 November 2018
Amalia, Ellavie Ichlasa. (2016). Bos YouTube: Penonton TV Berkurang, Penonton Kami
Bertambah. Diakses pada 27 November 2018, dari http://teknologi.metrotvnews.com/news-teknologi/Obz9BJeN-bos-YouTubepenonton-tv-berkurang-penonton-kami-bertambah
Bohang, Fatimah Kartini. (2015). TV Ditinggalkan, Ini Tontonan Favorit Baru Orang Indonesia. Diakses pada 27 November 2018, dari http://tekno.kompas.com/read/2015/11/25/12310007/TV.Ditinggalkan.Ini.Tontonan. Favorit.Baru.Orang.Indonesia
Hine, Christine. 2001. Virtual Ethnography. London: Sage Publication Ltd
Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Kencana.
Taufik. 2018. Komentar jahat di media sosial. diakses 3 Mei 2019. https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20171229090331-445-265417/maraknya-komentar-jahat-di-media-sosial.
DOI: https://doi.org/10.52447/promedia.v5i1.1624
Refbacks
- There are currently no refbacks.