Pendampingan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TBC-RO) Melalui Strategi Komunikasi Interpersonal Organisasi Mantan Pasien
Abstract
Abstract
This study aims to examine the communication strategies carried out by the organization of former drug resistant tuberculosis patients Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR-TB) in assisting MDR-TB patients, both related to treatment, access to services, and about social impacts during treatment. As an innovation that was born in collaboration with the TB Sub Directorate of the Ministry of Health together with the Indonesia Challenge TB (CTB), the organization of ex-patients plays an important role in providing assistance. Because the treatment for MDR-TB patients is not easy in terms of the length of the treatment period, side effects of treatment, access to services, to other social problems. The former patient organization is present as a group that has undergone MDR-TB treatment periods so that the experience of delivering MDR-TB patients who are on medication has the same perception and motivation related to healing. The method used is a qualitative descriptive approach. Data obtained through observation, in-depth interviews (indepth interview), and documentation of all patient organization activities supported by CTB in 6 provinces in Indonesia. The results showed that through the similarity of fields of experience, the accompanying messages conveyed by patient organizations were channeled effectively. This is also supported by the interpersonal strategy of the organization of the former patient who plays himself as a peer educator in providing assistance and motivation for treatment. The communication is carried out by door to door (home visit), hospital visits, and through focus group discussions. This study also confirms the theory of Message Design Logic by Barbara O'Keefe that with the Rhetorical Message Design Logic, the message delivered is emphasized to achieve its goals not just the occurrence of response or reciprocity. In this case, supported by a shared experience, the motivation to complete treatment for TB patients will be more effective and get a good response.
Keywords: Tuberculosis, MDR-TB, Interpersonal Communication, Field of Experience
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi komunikasi yang dilakukan oleh organisasi mantan pasien tuberkulosis resisten obat (TBC-RO) dalam melakukan pendampingan terhadap pasien TBC-RO, baik terkait pengobatan, akses layanan, maupun perihal dampak sosial semasa pengobatan. Sebagai inovasi yang dilahirkan atas kolaborasi Sub Direktorat TBC Kementerian Kesehatan bersama dengan Challenge TB (CTB) Indonesia, organisasi mantan pasien memegang peranan penting dalam melakukan pendampingan. Pasalnya, pengobatan bagi pasien TBC-RO tidak mudah dari sisi lamanya jangka waktu pengobatan, efek samping pengobatan, akses layanan, hingga masalah sosial lainnya. Organisasi mantan pasien hadir sebagai kelompok yang pernah menjalani masa-masa pengobatan TBCRO sehingga pengalaman mengantarkan pasien TBC-RO yang sedang dalam pengobatan memiliki persepsi dan motivasi yang sama terkait kesembuhan. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi dari segala kegiatan organisasi pasien dukungan CTB di 6 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui adanya kesamaan field of experience, pesan pendampingan yang disampaikan oleh organisasi pasien tersalurkan dengan efektif. Hal ini didukung pula oleh strategi interpersonal organisasi mantan pasien yang memerankan diri sebagai peer educator dalam memberi pendampingan dan motivasi pengobatan. Adapun komunikasi tersebut dilakukan secara door to door (home visit), kunjungan ke rumah sakit, dan melalui diskusi kelompok terarah. Penelitian ini sekaligus mengonfirmasi teori Message Design Logic oleh Barbara O’Keefe bahwa dengan gaya komunikasi logika desain pesan retorika, pesan yang disampaikan ditekankan untuk mencapai tujuannya bukan sekadar hanya terjadinya respon atau timbal balik saja. Dalam hal ini, didukung oleh kesamaan pengalaman maka motivasi menuntaskan pengobatan bagi pasien TBC-RO akan lebih efektif dan mendapatkan respon yang baik.
Kata Kunci: Tuberkulosis, TBC-RO, Komunikasi Interpersonal, Field of Experience
References
Buku:
Gebhard, Agnes, dkk. (2019). Finding The Missing TB Patients In Indonesia: Good Practices 2015-2017: A Case Study on The Role of The USAID-Funded Challenge TB Project In Increasing TB Case Notification in Indonesia. Jakarta: Challenge TB KNCV
Artikel Jurnal:
Albrecht, L, Terrance and Peterson, W, L. (1996). Message Design Logic, Social Support, and Mixed-Status Relationship, Western Journal of Communication, 60(4), 291-309
Budianto, Imanuel. (2013). Proses Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Murid Penyandang Autis di Kursus Piano Sforzando Surabaya, Jurnal E-Komunikasi, 1(2), 90-112
Nugroho, Randy Adhi. (2011). Studi Kualitatif Faktor yang Melatarbelakangi Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 83-90
O'Keefe, B. J. (1988). The logic of message design: Individual Differences in Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 80-103
Peranginangin, Bastanta Bernardus. (2016). Model Komunikasi Interpersonal Generasi Muda Suku Batak Karo di Yogyakarta Melalui Tradisi Ertutur, Jurnal Aspikom, 2(6), 425-436
Riyadi, Ilham. (2018). Analisis Strategi Komunikasi Community TB-HIV Care Aisyiyah In Mentorship of TB-MDR Patients at RSUD Labuang Baji Makassar, Jurnal Kareba, 7(2), 256-263
Artikel dalam buku kumpulan artikel:
Yasin, Muhamad. (2012). Analisis Gaya Komunikasi Guru Matematika Berdasarkan Teori Komunikasi Logika Desain Pesan (Studi Kasus pada SMP dan MTs di Kecamatan Mranggen) (h. 591-598). Yogyakarta
Dokumen resmi:
Office of Infectious Disease. (2018). Panduan Keperawatan untuk Manajemen Efek Samping Pengobatan Tuberkulosis Resisten Obat. Indonesia: USAID Challenge TB
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Petunjuk Teknis Investigasi Kontak Pasien TBC Kerja Sama Petugas Kesehatan dan Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI
Artikel dalam Internet:
Tanpa nama. (2018). TBC, Stunting, Imunisasi Jadi Prioritas Pengawasan Itjen. (2019 Desember 25). Diakses dari https://www.depkes.go.id/article/view/1803 1500003/tbc-stunting-imunisasi-jadi-prioritas-pengawasan-itjen.html
Tanpa nama. (2019). Berjalan Bersama Organisasi Mantan Pasien untuk Mengakhiri Tuberkulosis di Indonesia. (2019 Desember 26). Diakses dari https://www.stoptbindonesia.org/single-post/2019/ 01/11/Berjalan-Bersama-Organ isasi-Mantan-Pasien-Untuk- Mengakhiri-Tuberkulosis-di-Indonesia?lang=en
Sarah Ervina. (2019). Angka Keberhasilan Pengobatan TB MDR Rendah, Cek Alasannya. (2019 Desember 26). Diakses dari https://gaya.tempo.co/read/1254 399/angka-keberhasilan-pengobatan-tb-mdr-rendah-cek-alasannya/full?view=ok
DOI: https://doi.org/10.52447/promedia.v6i1.4045
Refbacks
- There are currently no refbacks.